Pixel Code jatimnow.com

Mahasiswa KKN UINSA Terseret Ombak, Ogah Ribut Politik, Tolak Surabaya Waterfront Land

Editor : Redaksi  
Interupsi salah satu nelayan. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Interupsi salah satu nelayan. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Peristiwa tenggelamnya mahasiswa KKN UINSA Surabaya di Pantai Payangan Kebupaten Jember menarik perhatian pembaca pada, Rabu (24/7/2024).

Disusul berita politik, tentang Bacawali Batu, Firhando Gumelar yang tidak ingin ribut dalam kontestasi Pilkada 2024 ini. Serta penolakan pembangunan Surabaya Waterfront Land oleh para nelayan.

Redaksi merangkum ketiga berita pilihan pembaca tersebut.

Mahasiswa KKN UINSA Meninggal Terseret Ombak Saat Berwisata di Pantai Jember

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya dilaporkan meninggal dunia setelah digulung ombak saat berwisata di Pantai Payangan Kebupaten Jember pada Rabu (24/7/2024).

Baca juga:
Tantang Duel Polisi, Top CEO Indonesia Awards 2024, Longsor Ngebel Ponorogo

Bacawali Kota Batu Firhando Gumelar Ogah Ribut Politik

Bakal calon wali kota (Bacawali) Batu, Firhando Gumelar menegaskan dirinya tidak ingin ribut soal politik dalam kontestasi Pilkada Kota Batu 2024. Mas Gum sapaan akrabnya menegaskan dirinya akan melakukan pendekatan yang tenang dan santun.

Baca juga:
30 Kilogram Sabu, Debat Pilkada Sidoarjo, Aliansi Pemuda Gresik

Nelayan Tolak Pembangunan Surabaya Waterfront Land, Sosialisasi Hujan Interupsi

Sahutan interupsi mengiringi sosialisasi rencana reklamasi laut untuk pembangunan Surabaya Waterfront Land (SWL) di Kota Pahlawan, Rabu (24/7/2024). Mayoritas dari nelayan  Surabaya menginterupsi hasil kajian PT Granting Jaya yang dianggap masih dangkal.