jatimnow.com - Bagi masyarakat suku Using di Desa Adat Kemiren Banyuwangi, menikmati kopi kurang lengkap tanpa ditemani kue klemben.
Demikian pula saat bertamu, biasanya tuan rumah akan menyajikan kopi atau teh hangat lengkap dengan kue klemben sebagai camilan.
Di Kemiren masih banyak terdapat pembuatan klemben dengan cara tradisional, menggunakan tungku tanah tanah liat atau bengahan.
Salah satunya nenek berusia 60 tahun, Rebaiyah, yang membuat klemben di dapur rumahnya di Dusun Krajan, Desa Kemiren Kecamatan Glagah.
Kue klemben yang dibuatnya dipanggang mengunakan oven tradisional yang terbuat dari tanah liat.
Rebaiyah menceritakan, mulai menjalani pembuatan kue klemben sejak tahun 2000-an. Tiap hari dia harus membuat sekitar 2 sampai 5 kilogram kue klemben untuk pesanan.
Baca juga:
10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
"Alhamdulillah. Pesanan tambah banyak terutama saat menghadapi momen hari besar. Tiap minggu rutin kami jual di pasar kuliner Desa Kemiren," ujar Rebaiyah, dilansir laman Pemkab Banyuwangi, Minggu (22/9/2024).
"Kalau bulan puasa pesanan satu bulan full selalu ada untuk persiapan hari raya. Biasanya dalam satu kali produksi selama ramadan bisa sampai 10 Kg," tambahnya.
Selama ini, menurut Rebaiyah, kue klemben gula aren yang diproduksi terus diminati pembeli karena memiliki cita rasa yang khas.
Baca juga:
Majapahit's Warrior Underwater Ikon Wisata Baru di Banyuwangi
Dengan mempertahankan keunikan, Rebaiyah memilih memasak menggunakan alat sederhana seperti memakai oven tungku bengahan.
Dia juga mengkombinasi kue klemben dengan beberapa rasa unik seperti keningar, vanili, dan jahe.
"Kami memanggangnya tidak pakai oven modern. Tapi dari bengahan yang di atasnya ditutup besi lalu ditimpa sabut kelapa yang dibakar. Jadi rasanya masih original," kata dia.
URL : https://jatimnow.com/baca-71952-nikmatnya-kue-klemben-pelengkap-ngopi-khas-banyuwangi