jatimnow.com - Bulan Ramadan penuh berkah menjadikan pengusaha kue kebanjiran pesanan, baik kue basah maupun kue kering.
Pemilik usaha kue Sabrina, Amalia Fathia (45) warga Martopuro Purwosari Pasuruan menyampaikan, berkah di bulan Ramadan pada usaha kue miliknya.
"Alhamdulillah, meski bulan Ramadan, tetap ada pesanan dari pabrik-pabrik di sekitar Purwosari. Yang saya siapkan kue basah yang tidak cepat basi, seperti cake ataupun yang asin. Tidak hanya pabrik, namun juga ada pesanan untuk selamatan warga," ucapnya Minggu (24/3/2024).
Menurutnya, kue basah paling banyak dipesan adalah kue yang cantik seperti bentuk strawberry, pisang, jeruk, juga sosis solo, lemper, dan kroket. Khusus selamatan, snack box diisi dengan perpaduan kue tradisional dan kekinian.
Sedangkan untuk kue kering, penjualan terbanyak adalah jenis nastar klasik, black nastar, nastar keju, coklat mede, nutella dan kastengel.
"Bentuk kue-kue basah terinspirasi dari ide sendiri. Cakenya, cari inspirasi kue Eropa, pastry Prancis dan mengikuti tren perkembangan jaman yang disesuaikan dengan budget orang sini," jelasnya.
Dalam memasarkan produknya, Amalia menggunakan trik tersendiri dengan berkomunikasi secara terbuka terhadap pelanggan.
"Yang kita pakai kan bahan premium dan dibuatnya selalu fresh. Kita juga selektif sekali masalah halal dan haram, karena sudah bersertifikat halal juga. Cara kami adalah dengan menyampaikan HPP kepada customer secara terbuka agar paham yang yakin yang dikonsumsi aman," terangnya.
Baca juga:
Pengusaha Nasi Kotak Berbek Waru Sidoarjo Banjir Pesanan: Berkah Ramadan
Harga kue yang ditawarkan mulai Rp4 ribu sampai Rp10 ribu per biji untuk kue basah dan mulai Rp80 ribu hingga Rp120 ribu berat kurang lebih 500 gram untuk 1 toples kue kering.
Black Nastar isi kurma buatan Amalia Fathia, salah satu yang laris dipesan oleh pelanggan.
"Kue kering alhamdulillah sudah terjual 800 toples, ini masih terus berjalan sampai close order kurang 1 minggu Lebaran.
Untuk orang selamatan kurang lebih 600 lebih snack box," ungkap Amalia.
Membludaknya pesanan kue di bulan Ramadan, ia mengaku mendapat omzet yang fantastis.
Baca juga:
Kopi Jenggala Sidoarjo, Pahit Legitnya Perjuangan Pemberdayaan Perempuan
"Alhamdulillah, untuk kue basah selama Ramadan berjalan, sudah masuk Rp30 juta omzetnya. Untuk kue kering Rp63 juta untuk sementara dengan pemesan dari orang sekitar sini, Pasuruan Kota, Lumajang, Probolinggo, Malang, Sidoarjo dan Surabaya," ujarnya.
Amalia membocorkan sedikit tips dalam menjalankan usaha kue yang sudah 9 tahun dijalankannya.
"Yang utama adalah jaga kualitas juga mengikuti perkembangan jaman, harus dijual ke orang yang tepat. Karena kalau kita jual berkualitas di orang yang salah ,tidak akan dihargai. Selain itu juga branding di medsos dari proses pembuatan, ketahanan kue hingga pengemasan," tegasnya.