Pixel Code jatimnow.com

TPA Pakusari Jember Terima 197 Ton Sampah Per Hari, Jumlahnya Terus Naik

Editor : Yanuar D   Reporter : Sugianto
Tumpukan Sampah di TPA Pakusari menggunung (Foto: Rusdi/jatimnow.com)
Tumpukan Sampah di TPA Pakusari menggunung (Foto: Rusdi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari Jember menerima 197 ton sampah per harinya. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat.

Sebelumnya, Koordinator Pengelolaan Sampah di TPA Pakusari Jember, RM Masbut mengatakan, di tahun 2023 jumlah sampah masuk sekitar 180 ton per hari. Peningkatan mencapai 17 ton.

"Kalau tahun 2023 kemarin hanya 180 ton, sekarang sudah sampai 197 ton perhari yang masuk ke TPA," katanya, Kamis (24/10/2024). 

Dari itu, solusi menjadi tantangan ke depan, agar permasalah bisa dicarikan jalan keluar, karena ia ingin memperpanjang umur TPA. 

"Karena untuk mencari TPA kini sudah sangat sulit, apalagi pindah ke tempat lain sangat sulit, karena hampir semua masyarakat menolak, kalau membangun TPA baru," akunya. 

Dengan setiap tahun meningkat, Masbut menyatakan perlu adanya regulasi baru pengelolaan sampah sampai di hulu. Sedangkan yang dibuang di TPA itu sampah yang tidak bisa didaur ulang. 

Baca juga:
Kakak Mantan Kapolri Badrodin Haiti Meninggal dalam Kecelakaan di Jember

"Karena kenyataannya saat ini sampah semua jenis masuk ke TPA, sampah paling banyak dari rumah tangga, dari 17 kecamatan yang ada hampir 80 persen sampah kesini," sebutnya.

"Mestinya di rumah tangga ada pemilahan, pengulangan atau dibentuk bank sampah untuk ditampung. Sehingga sampah yang dibuang ke TPA semakin menurun," imbuhnya. 

Masbut berharap, mudah-mudahan dengan adanya Perda Nomor 2 tahun 2023 tentang pengelolaan sampah, sampah semakin menurun dan umur TPA bisa diperpanjang. 

Baca juga:
5 Fakta Mahasiswi di Jember Tewas Bersama Janinnya, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

"Kita tahun 2025 sampah disini hanya di bawah 100 ton yang masuk perhari, sehingga umur TPA panjang. Bahkan program kementerian LH (Lingkungan Hidup) kemarin, tahun 2030 Indonesia tidak akan membangun TPA lagi," ungkapnya. 

"Jadi bagaimana sampah itu selesai dihulu, TPA hanya tempat proses akhir. Jadi agar sampah berdaya kembali dihulu," pungkasnya.