jatimnow.com - Pengelolaan sampah di Kabupaten Jember dinilai masih belum maksimal. Komisi C DPRD Jember yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) menyebutnya bisa overload.
Ketua Komisi C DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo menuturkan, kondisi sampah di Jember kini perlu menjadi perhatian serius, khususnya tentang pengelolaan yang belum maksimal.
"Ini memang harus ada tindakan, terutama sampah berbahan plastik seperti botol, yang pengelolaannya belum maksimal," ungkapnya, Rabu (8/1/2025).
Apabila ini dibiarkan, maka jumlah sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari bisa overload atau berlebihan, bisa jadi mengakibatkan Jember darurat sampah.
Saat ini, sampah per hari bisa mencapai 197 ton yang masuk ke TPA Pakusari. Jadi perlunya penanganan maksimal agar sampah tidak menumpuk.
Baca juga:
Jember Raih UHC Award, DPRD Sebut Hanya Formalitas karena BPJS Tak Terbayar
Politisi Gerindra berharap, perlunya inovasi baru untuk mengurai sampah yang ada. Ardi berharap Perda sampah bisa dimaksimalkan, bersama pemerintah dan masyarakat.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, Sugiyarto menyampaikan, saat ini pemilahan sampah di TPA Pakusari melibatkan pemulung.
Baca juga:
257 Ribu Jiwa Belum Terdaftar, DPRD Jember Pertanyakan 98 Persen Peserta BPJS
Mesin pemilah sampah yang setiap hari digunakan, terbatas hanya mampu mengolah 4 ton sampah. Sementara setiap hari di Jember sampah mencapai 1.300 ton per hari.
"Tahun ini ada penambahan truk pengangkut dan kebutuhan lain untuk menunjang pengelolaan sampah di TPA Pakusari," ujarnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-74579-pengelolaan-sampah-di-jember-belum-maksimal-dprd-kuatirkan-overload