Pixel Codejatimnow.com

928 Pelajar SMP di Surabaya Ikuti Ajang kompetisi Peneliti Muda

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Wali Kota Surabaya bersama Kepala Dinas Pendidikan sedang melihat hasil karya para siswa
Wali Kota Surabaya bersama Kepala Dinas Pendidikan sedang melihat hasil karya para siswa

jatimnow.com - Sebanyak 928 pelajar dari seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya unjuk gigi pamerkan karya penelitian dalam Surabaya Young Scientist Competition 2018, yang digelar di gedung wanita Candra Kencana, Jalan Kalibokor, Surabaya. Kamis (4/10/2018).

Dalam ajang yang dihelat oleh  Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya itu, setidaknya ada 478 judul penelitian dari lima kategori yang dilombakan seperti Matematika, Fisika, Komputer, life science, dan environmental science.

Selain memamerkan poster konsep karya ilmiah. Mereka juga dituntut untuk harus interaktif kepada setiap para pengunjung pameran.

Seperti halnya yang dilakukan Clara Oktora dan Julita Dewi Rengganis, salah satu kelompok peserta asal SMPN 53 Surabaya yang memamerkan inovasi penelitian sosis nabati berbahan dasar daun kelor dan jamur tiram.

Clara menjelaskan, inovasi yang diikutkan dalam kategori life science itu terinspirasi dari gizi buruk yang masih banyak terjadi di Indonesia. Dan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kandungan daun kelor.

"Kami melakukan penelitian itu harapannya bisa membantu mengurangi gizi buruk di daerah-daerah pedalaman. Sosis nabati dari kelor dan jamur ini kaya akan vitamin seperti A,C, E. Selain itu juga terdapat kandungan lemak, fosfor, serat dan tinggi protein," jelasnya.

Selain bahan dasarnya mudah didapat, sosis nabati itu juga mudah dibuat sendiri dirumah. Diterangkan Clara, jika membuat 1/2 kg sosis membutuhkan perbandingan bahan 1 : 4. Artinya dibutuhkan 37 gram daun kelor dan 1,48 kg jamur tiram.

"Perbandingan itu agar sosis tidak terasa pait. Selanjutnya di tambah bumbu seperti bawang putih, bawang merah goreng garam, selada bubuk di blander jadi satu. Setelah itu dibungkus plastik sosis serta di kukus selama 15 menit, setelah itu bisa digoreng dan di konsumsi," terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan menyampaikan, lomba peneliti belia ini tahun ini jumlah peserta mengalami peningkatan. Yakni mencapai 928 siswa. Sementara tahun 2017, peserta hanya berjumlah 678 siswa.

"Inovasi yang muncul dari kompetisi peneliti belia ini, berangkat dari berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Dengan harapan hasil karya mereka mudah diaplikasikan secara tepat guna dan terpenting bisa bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Ia mengatakan lomba itu berlangsung selama 2 hari. Sebab, apa yang sudah dihasilkan oleh para peneliti belia itu akan di seleksi dan dipilih untuk dipresentasikan.

"Penelitian anak-anak memang ada yang keilmuannya menarik dunia industri dan juga sedang. Semoga apa yang dihasilkan ini bisa menarik para industri, dan menambah profit bagi industrinya jika konsepnya cocok," pungkas Ikhsan.

Diketahui, tahun ini jumlah peserta kategori komputer sebanyak 112 siswa dengan 59 penelitian, matematika 88 peserta dengan 45 penelitian, fisika 77 siswa dengan 41 penelitian, environmental science 181 peserta dengan 94 penelitian. Sementara untuk kategori life science,diikuti dengan jumlah peserta terbanyak. Yakni 470 peserta dengan 239 penelitian.







Baca juga:
Lagi, Beredar Kuitansi Seragam Sekolah Mahal di Tulungagung