Pixel Code jatimnow.com

Program Keberlanjutan SIG Berbasis Lingkungan Serap 20 Ribu Tenaga Kerja

Editor : Endang Pergiwati  
Budidaya ikan nila di keramba apung kawasan Ecopark Kambang Semi lahan pascatambang tanah liat SIG Pabrik Tuban, Jawa Timur, yang dikelola oleh petani sekitar perusahaan yang tergabung dalam petani green belt.
Budidaya ikan nila di keramba apung kawasan Ecopark Kambang Semi lahan pascatambang tanah liat SIG Pabrik Tuban, Jawa Timur, yang dikelola oleh petani sekitar perusahaan yang tergabung dalam petani green belt.

jatimnow.com – Program keberlanjutan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan anak usahanya di seluruh wilayah operasional tidak hanya berfokus menjaga kelestarian ekosistem alam, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Melalui inovasi program pengelolaan lingkungan dan sosial masyarakat, SIG tercatat telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 20 ribu orang sampai dengan tahun 2024.

Inovasi tersebut di antaranya proyek keberlanjutan SIG Pabrik Tuban berupa EcoPark Kembangsemi dan proyek keberlanjutan milik SBI Pabrik Tuban, yakni Mliwang Metubanyune dan proyek Banyusora. Ketiga proyek tersebut menciptakan lapangan kerja sebanyak 897 orang.

Sementara Koperasi Peduli Bumi (Korsa Bumi) dan program Paku Bumi milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Narogong yang membuka lapangan kerja bagi 11.345 warga Jawa Barat. Di Jawa Tengah, ada Bumi Kartini milik PT Semen Gresik di Rembang dan proyek Baruwani Ranajaya dan Baruwani Circular Hub milik SBI Pabrik Cilacap di Jawa Tengah yang menciptakan pekerjaan bagi 8.194 orang.

Di luar Jawa, inovasi pengelolaan lingkungan dan sosial yang menyita perhatian di antaranya adalah Revitalisasi Ikan Bilih dan Bu Andra Si Energik oleh PT Semen Padang di Sumatra Barat yang mencetak 953 tenaga kerja.

Demikian juga Solusi Bersama Jaga Ekosistem Pesisir dan Laut Bebas Sampah (Sobat si Abes) oleh PT Solusi Bangun Andalas di Aceh yang membuka 67 lapangan kerja.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG menghadirkan inovasi lingkungan dan sosial yang sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnis secara bertanggung jawab dan berpegang pada tiga prinsip keberlanjutan, yaitu kemakmuran (prosperity), masyarakat (people), dan bumi (planet).

”SIG telah membuktikan bahwa kegiatan bisnis dapat berjalan selaras dengan alam dan kehidupan sosial. Penyerapan lebih dari 20 ribu orang tenaga kerja dari masyarakat sekitar operasional perusahaan, menunjukkan keberhasilan dari inovasi dan kolaborasi yang dilakukan SIG dalam aspek lingkungan dan sosial. Ini menjadi kontribusi kami terhadap arahan Kementerian BUMN dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan dan alam, serta pemberantasan kemiskinan,” kata Vita Mahreyni.

Vita Mahreyni mengungkapkan, salah satu program unggulan konservasi lingkungan serta pengembangan sosial SIG yaitu Ecopark Kambangsemi di Desa Tlogowaru, Tuban, Jawa Timur.

Baca juga:
Perkuat Ekspor, SIG Kebut Proyek Dermaga dan Fasilitas Produksi di Tuban

Ecopark yang kini menjadi destinasi wisata edukasi pertanian, peternakan, dan perikanan tersebut tidak hanya memulihkan kembali fungsi lahan tambang dan mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat.

Saat ini, Ecopark Kambangsemi memberdayakan ratusan masyarakat, meliputi 87 pengelola, 527 petani sabuk hijau (green belt), 73 pekerja di lahan reklamasi, dan 16 pegiat UMKM, dengan total penerima manfaat sebanyak 2.630 jiwa di wilayah Tuban.

Hasil kajian evaluasi menunjukkan bahwa rasio Social Return on Investment (SROI) Ecopark Kambangsemi sebesar 2,63. Artinya, setiap Rp1 yang diinvestasikan berujung pada manfaat ekonomi berkisar Rp2,63 bagi masyarakat.

Program unggulan lainnya datang dari anak usaha SIG, PT Semen Padang, yaitu konservasi ikan bilih yang dilakukan bersama LPPM Universitas Bung Hatta sejak tahun 2018. Ikan endemik Danau Singkarak tersebut menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar Danau Singkarak, tetapi terancam punah.

Baca juga:
SIG Belanja Produk Lokal untuk Perusahaan Capai Rp23 Triliun di 2024

Program ini diharapkan menyelamatkan ikan bilih dari kepunahan, menjaga mata pencaharian masyarakat lokal, dan menjami ketersediaan produk yang berkelanjutan.

Hingga saat ini, sekitar 17.000 ekor ikan bilih telah disebar kembali ke Danau Singkarak. Hal ini berdampak pada peningkatkan hasil tangkapan nelayan Nagari Sumpur dari rata-rata 3 kg/hari/nelayan menjadi 7 kg/hari/nelayan dan peningkatan pendapatan nelayan sebesar Rp4,5 juta/bulan/nelayan.

Program ini telah memberikan manfaat bagi 149 nelayan dengan total nilai manfaat sebesar Rp5,39 miliar. Berdasarkan hasil kajian evaluasi menunjukkan bahwa SROI program konservasi ikan bilih adalah sebesar 13,97.

“Keunggulan inovasi lingkungan dan sosial SIG telah mendapat pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan meraih tiga penghargaan PROPER Emas dan lima PROPER Hijau tahun 2024. SIG dinilai memiliki kinerja di atas yang dipersyaratkan (beyond compliance) dengan hasil kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Ke depan, SIG akan terus menghadirkan program-program inovatif yang berdampak besar dan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh para pemangku kepentingan,” ujar Vita Mahreyni.