jatimnow.com- Lukisan berjudul "Kurikulum Boneka" Karya seniman muda asal Gresik, Jawa Timur, Isabell Roses (14 tahun), dipamerkan di event Kids Biennale Indonesia 2025 yang digelar di Galeri Nasional (Galnas) Jakarta.
Pameran Kids Biennale Indonesia atau pameran Seni Rupa Anak Indonesia yang digelar di Gedung B dan D Galnas merupakan ajang pameran karya seni rupa anak dari seluruh Indonesia. Pameran ini dibuka untuk undangan pada Kamis (3/7/2025). Sedang untuk publik dibuka mulai tanggal 4 hingga 31 Juli 2025.
Dalam pameran ini, Isabell Roses, yang merupakan salah satu siswa dari Sanggar Daun, menampilkan karya lukis terbarunya berjudul "Kurikulum Boneka" dengan media Gouahce pada kanvas, ukuran 60 x 70 cm yang ia kerjakan tahun ini.
Arik S. Wartono, kurator seni rupa anak, sekaligus pendiri dan pembina Sanggar Daun menjelaskan mengenai lukisan "Kurikulum Boneka" yang dimaksud adalah tentang seorang anak tampak tekun belajar di dalam ruang mungil nan teratur, terlalu teratur.
"Ruang miniatur itu seperti panggung, tempat ia menjadi pemeran utama yang tidak bebas. Dari atas, tampak sepasang tangan besar yang mengendalikan geraknya dengan benang seperti boneka. Ia tersenyum, tapi senyum itu mengandung ironi: Senyum dari seseorang yang tak benar-benar merdeka," ujarnya, Jumat (4/7/2025).
Arik melanjutkan, dengan latar biru-ungu lukisan itu seperti semesta (universe) yang megah dan ruang sempit yang membatasi, karya ini menyampaikan kritik tajam terhadap sistem pendidikan yang terlalu kaku, terlalu mengatur, terlalu mendikte.
"Lukisan "Kurikulum Boneka" adalah refleksi dari suara-suara muda yang sering kali terbungkam, yang dibentuk sesuai cetakan, bukan diberi ruang untuk tumbuh alami," ucapnya
Baca juga:
Gresik Cipta Sejahtera Tanam Ribuan Bibit Mangrove di Kawasan BMC Ujungpangkah
Lukisan ini menurut Arik bukan sekadar visual, namun seolah seperti jeritan halus dari generasi yang ingin bebas menjadi dirinya sendiri.
Dari situ timbul beberapa pertanyaan seperti apakah pendidikan kita membebaskan, atau justru menjadikan anak-anak sebagai boneka dalam rumah kaca.
Dalam karya ini, ada figur seorang anak sedang duduk di dalam ruang miniatur yang dikelilingi buku-buku dan simbol rutinitas anak-remaja, sementara dua tangan besar dari langit menggerakkannya seperti boneka. Senyumnya manis, tapi penuh tanda tanya.
Judul "Kurikulum Boneka" adalah suara lirih yang mewakili anak-anak yang tumbuh dalam tekanan ekspektasi, dalam sistem pendidikan yang lebih sibuk mencetak, bukan memeluk. Mereka belajar, bukan karena cinta pengetahuan, tetapi karena takut salah, takut gagal, takut tidak sesuai kurikulum.
Baca juga:
Kontingen Drumband Gresik Raih Juara Umum, Borong 11 Medali di Porprov IX Jatim
"Lukisan Isabell Roses mengajak kita merenung bisakah kita menciptakan ruang belajar yang membebaskan, bukan mengikat? Tempat anak-anak bisa tumbuh, bukan diatur. Bermimpi, bukan hanya menuruti. Karena tumbuh seharusnya tak butuh takut. Hanya butuh dipercaya, dan diberi ruang," imbuhnya.
Sebelum mengikuti pameran Kids Biennale Indonesia 2025, putri pasangan Fakhrudin Mawardi dan Dian Handayani itu lebih dulu menggelar pameran tunggal bertajuk "Isabell Roses: Hen Z Menjelajahi Lawasan" di Galeri Merah Putih kompleks Balai Pemuda Alun-alun Surabaya, pada 8-13 September 2024.
Dipameran tunggalnya itu siswi kelas 8 SMPN 24 Gresik itu menampilkan 18 karya lukis realis dengan media cat air dan akrilik pada kanvas dalam berbagai ukuran. Tema karya-karyanya tentang permainan anak jaman dulu, tradisi lokal Indonesia khususnya masyarakat Jawa dan Madura, serta dogeng rakyat.