Pixel Code jatimnow.com

Isu Beras Premium Oplosan Berdampak ke Penjualan di Pasar Lamongan

Editor : Yanuar D   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Pedagang beras di Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Pedagang beras di Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Penjual beras di Pasar Sidoharjo Lamongan, mengaku mulai merasakan dampak dari kabar beras premium oplosan. Ia mengungkapkan bahwa warga mulai beralih ke beras medium untuk kebutuhan konsumsi harian.

"Sangat berdampak dan merugikan, belakangan minat masyarakat mulai menurun untuk beras premium," ungkap Johar, Jumat (18/7/2025).

Lambat laun, Johar khawatir bila nanti kabar ini terdengar masyarakat lebih luas hingga muncul stigma semua beras premium dioplos. 

"Beruntungnya mayoritas pelanggan saya adalah konsumen beras medium atau produksi lokal yang memiliki kualitas premium, karena rata-rata merupakan pengusaha kuliner atau warung," urainya.

Baca juga:
Kenali Jenis Beras Oplosan dan Ancaman Pidananya

Untuk sementara, Johar menyebut pihaknya kini menghentikan pembelian beras premium bermerk untuk menghindari penumpukan stok. Mengingat potensi penarikan produk yang mengakibatkan kerugian.

"Takutnya nanti ada stok malah ditarik pemerintah, bukan untung malah buntung. Jadi kita ya cari tau merk-merk yang dioplos itu apa saja," tuturnya.

Baca juga:
Polisi Gerebek Gudang Beras Premium Oplosan di Sidoarjo, Produksi 14 Ton Sehari

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Anang Taufik membeberkan untuk mengantisipasi timbulnya keresahan pihaknya menggelar sidak ke sejumlah toko modern.

"Mengantisipasi timbulnya keresahan yang ada di masyarakat paling tidak merek-merek itu sementara waktu untuk tidak boleh dijual dulu, untuk sementara sementara disimpan dulu," katanya.