jatimnow.com – Sekolah Cikal kembali mengukir prestasi dengan keberhasilan menggelar misi budaya ke Eropa pada 20-30 Juni 2025, menampilkan kekayaan budaya tradisional Indonesia di Austria, Jerman, dan Denmark.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi Sekolah Cikal dengan organisasi tari Samakata dan Gema Citra Nusantara yang melibatkan 15 murid terpilih dari tiga kampus Sekolah Cikal, yakni Lebak Bulus, Serpong, dan Amri Setu.
Misi budaya ini menampilkan tiga tarian tradisional Indonesia, yakni Tari Giring-Giring dari Kalimantan Tengah, Tari Cerite Kite dari DKI Jakarta, dan Tari Muda-Mudi dari Papua yang dibawakan dengan penuh semangat dan kebanggaan oleh para siswa.
Widya Kristianti, Pendidik sekaligus Koordinator Lapangan Misi Budaya Sekolah Cikal, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan menumbuhkan dorongan dalam diri para siswa untuk mempromosikan budaya tradisional Indonesia sebagai warisan budaya tak benda yang sangat berharga.
"Sekolah Cikal memiliki visi menumbuhkan setiap murid menjadi Warga Dunia yang Berdaya Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berkeadilan, Berkelanjutan dan Damai. Misi budaya ini adalah bagian penting untuk mewujudkan visi tersebut," ujar Widya.
Selama perjalanan misi budaya ini, tim Sekolah Cikal tampil dalam berbagai kesempatan di Austria dan Jerman, termasuk kunjungan ke universitas-universitas ternama, serta puncaknya di KBRI Copenhagen, Denmark, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Acara yang dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Denmark, Ibu Siti Nugraha Mauludiah ini menjadi momen berharga bagi para murid menunjukkan kemampuan mereka sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.
Widya menambahkan bahwa pelaksanaan program misi budaya Sekolah Cikal 2025 telah mencapai targetnya.
"Misi kami untuk mempromosikan budaya Indonesia telah tercapai. Anak-anak tidak hanya menari tetapi juga belajar mengapresiasi budaya kita dan pentingnya mempromosikan budaya, baik dalam forum formal maupun dalam kehidupan sehari-hari," ujar Widya.
Keiko, salah satu delegasi, membagikan pengalamannya yang sangat berkesan. Ia mengaku benar-benar menikmati misi budaya ini dan banyak mendapat pengalaman baru.
"Tampil di Vienna adalah momen yang paling berkesan karena masyarakat begitu terpesona dengan budaya Indonesia," ucapnya
"Program ini juga menguatkan kesadaran saya akan budaya, kerja sama tim, dan komunikasi," tuturnya.
Keberhasilan misi budaya ini juga membuka harapan agar program serupa dapat terus berlanjut menjadi agenda rutin Sekolah Cikal bagi pengembangan kompetensi dan karakter para murid di seluruh kampus.