Pixel Code jatimnow.com

JFC Digelontor Rp1,9 Miliar, Ketua Komisi B DPRD Jember Harap Berdampak Ekonomi

Editor : Yanuar D   Reporter : Sugianto
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Jember Fashion Carnaval (JFC) Tahun 2025 digelontor anggaran APBD sebesar 1,9 Miliar, Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap ada dampak bagi perekonomian masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Jember mengalokasikan Rp1,9 Miliar rupiah dari APBD Jember. Candra berharap ada dampak perekonomian, berkisar kurang lebih Rp85 Miliar.

"Dengan anggaran yang Rp1,9 Miliar itu, sebenarnya membawa dampak yang luar biasa bagi Kabupaten Jember," kata Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, Jumat (8/8/2025).

"Berdasarkan hasil penelitian salah satu media nasional, selama pra JFC sampai pelaksanaan JFC ada perputaran ekonomi yang berkisar kurang lebih 85 Miliar," sambungnya.

Perihal besaran dukungan APBD Jember, Candra mengatakan, semula JFC dianggarkan Rp1,5 Miliar rupiah, karena alasan untuk menjamu tamu dari luar negeri anggaran ditambah sebesar Rp450 juta rupiah.

“Saat acara tahun lalu banyak tamu undangan tidak mendapatkan tempat menginap serta Konsumsi yang layak,” seru Candra.

Namun menurut Ketua Komisi B DPRD Jember, ditengah efisiensi anggaran perhelatan JFC yang digelar tiga hari itu menelan APBD Rp1,9 Miliar. Namun besaran itu, dinilai tidak sebanding dengan perputaran ekonomi yang tidak mencapai sekitar Rp85 Miliar.

Bahkan, Politisi PDI Perjuangan juga menanyakan tentang asupan APBD yang lumayan besar tersebut. “Semoga JFC kedepan bisa mandiri dan lebih baik,” pintanya.

Baca juga:
Jember Fashion Carnaval 2025 Usung Tema Evolution

Candra juga menyatakan, menurut Panitia JFC dukungan anggaran itu masih belum cukup untuk pelaksanaan JFC. Sehingga, masih ada upaya menjual tiket masuk untuk menambah kekurangan anggaran.

“Kami masih akan menyelidiki, karena JFC menggunakan anggaran dari APBD, maka Komisi B DPRD kabupaten Jember akan terus melakukan pengawasan, agar penggunaan anggaran APBD Kabupaten Jember sesuai dengan peruntukannya," tegasnya.

Selain itu, pelaksanaan JFC ini juga dikeluhkan para pelaku budaya yang tidak dilibatkan di event bertaraf internasional ini.

“Dalam rapat bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, serta Panitia JFC, kami menyampaikan keluhan para pelaku kebudayaan itu,” serunya.

Baca juga:
Karung Pupuk Bekas Tampil Memukau di Jember Fashion Carnaval 2024

Namun kata Candra, Panitia JFC menjelaskan bahwa memang tidak semua pelaku kebudayaan bisa dilibatkan langsung, karena kegiatan JFC sudah terencana sejak tahun sebelumnya.

Banyak masukan dari pelaku kebudayaan di Jember, yang mengeluhkan dampak dari JFC, sehingga mengorbankan kegiatan kebudayaan lain, yang seharusnya mendapatkan perhatian.

“Seperti kegiatan Pegon Waton, yang malah tidak mendapatkan dukungan APBD,” ujarnya.