Pixel Code jatimnow.com

Wamenpar Ni Luh Puspa Akui Jember Miliki Beragam Potensi

Editor : Bramanta   Reporter : Sugianto
Foto: Wamenpar Ni Luh Puspa saat berada di Jember (Shinto/jatimnow.com)
Foto: Wamenpar Ni Luh Puspa saat berada di Jember (Shinto/jatimnow.com)

jatimnow.com-Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati mengakui Jember memiliki banyak keberagaman potensi wisata. Hal ini diungkapkan usai menghadiri puncak Grand Carnival di Alun-alun Jember. Jember Fashion Carnaval (JFC) lima kali masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN), sebuah platform Kementerian Pariwisata yang mengkurasi event daerah berbasis kearifan lokal dan daya tarik khas masing-masing wilayah.

Ni Luh Puspa menyebut JFC sebagai salah satu event yang mampu mendorong pergerakan wisatawan sekaligus menciptakan perputaran ekonomi di daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Meskipun saat pandemi sempat sepi, tahun ini JFC kembali meriah. Terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Pemkab Jember yang menghidupkan kembali acara ini,” ujarnya, Minggu (10/8/2025).

Ni Luh Puspa mengapresiasi pihak penyelenggara dan Presiden JFC yang terus menjaga keberlangsungan acara, sehingga mampu menggairahkan pariwisata Kabupaten Jember di mata wisatawan.

“Mudah-mudahan dengan JFC hadir penuh semangat, animo wisatawan semakin tinggi. Ini menjadi momentum kebangkitan pariwisata Jember,” urainya.

Selain hadir di JFC, Ni Luh Puspa juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa desa wisata yang memiliki potensi unggulan, termasuk produk ekspor khas daerah.

“Tadi pagi saya melihat desa wisata dan potensi ekspor seperti cerutu khas Jember yang punya nilai budaya tinggi,” tuturnya.

Baca juga:
Jual BBM Hingga Rp30.000 Per Liter, 8 Orang di Jember Diamankan

Selain JFC, Jember dinilai memiliki daya tarik wisata alam, spiritual, budaya, hingga perkebunan kopi, cokelat, dan cerutu yang bisa dikembangkan sebagai paket perjalanan wisata.

Ia menilai keberagaman potensi tersebut menjadi modal besar untuk menjual Jember sebagai destinasi unggulan, bahkan hingga ke pasar internasional.

Ni Luh Puspa juga mendorong pemerintah daerah membuat pola perjalanan wisata yang terstruktur, mencakup semua kekayaan alam dan budaya Jember.

Baca juga:
Akhir Pelarian Dendam Santet Jember, 8 Tahun Melompat Kini Tertangkap di Bali

“Ada garis pantai terpanjang di Jember yang bisa dieksplorasi, ada pura untuk wisata spiritual, dan tentu saja JFC sebagai ikon utama,” ungkapnya.

Menurutnya event wisata tidak hanya terpusat pada JFC, namun dibuat rutin setiap dua atau tiga bulan sekali untuk menjaga arus kunjungan wisatawan.

"Dengan langkah tersebut, diharapkan pergerakan ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Jember dapat berlangsung sepanjang tahun, tidak hanya saat JFC digelar," pungkasnya.