jatimnow.com - Mantan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD mengingatkan pada semua pihak untuk lebih jernih melihat situasi politik di Indonesia.
Mahfud mengakui, sikap arogan aparat dalam proses pengamanan demo di DPR RI kemarin cukup berlebihan. Namun, ia ingin meluruskan bahwa, tujuan utama dari aksi demo kemarin adalah menyikapi politik kebijakan yang dibuat DPR.
"Yang salah pejabat-pejabat yang korup dan memainkan politik dan ekonomi yang serakahnomics, itu biang utamanya," ujar Mahfud MD, yang ia tulis di akun media sosialnya @mahfudmd, dilihat jatimnow.com, Sabtu (30/8/2025).
Mahfud juga mengingatkan, aparat hanya bertugas dan menjalankan fungsi keamanan. Yakni melindungi pejabat terkait beserta fasilitas negara.
"Mereka mungkin dalam kondisi terjepit, jika tidak tegas mereka akan disalahkan atasan tetapi jika terlalu tegas mereka akan berhadapan dengan massa," lanjutnya.
Baca juga:
Demo di Kediri: Kantor Bupati Dirusak dan Dibakar, Barang-barang Dijarah
Kepada aparat, Mahfud juga berpesan agar bersikap lebih humanis. Apa yang dilakukan demonstran adalah murni kemarahan atas dinamika politik yang terjadi belakangan.
"Sabar dan jernih dalam melihat peristiwa. Mereka yang demo dan marah-marah tak bisa disalahkan dan ditindak secara represif karena mereka menyampaikan aspirasi dalam penegakan keadilan," pungkasnya.
Spanduk tuntuan mahasiswa yang di pasang di Mapolda Jatim (foto: Rizky/jatimnow.com)
Baca juga:
Gedung Grahadi Surabaya Kembali Dikepung Demonstran, Tak Ada Atribut Mahasiswa
Pantauan jatimnow.com, hingga hari ini demonstrasi masih berlanjut. Massa yang beratribut mahasiswa dari beberapa kampus di Surabaya telah menggelar aksi di Mapolda Jatim.
Saat ini, massa telah bergerak ke pusat kota. Mereka terdiri dari Mahasiswa UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Universitas 17 Agustus (UNTAG), Universitas Surabaya (UNESA), dan beberapa kampus lainnya.
