jatimnow.com – Angka kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api masih cukup tinggi pada tahun 2025. PT KAI Daop 9 Jember pun memberikan perhatian serius dengan menggelar sosialisasi kepada para pengguna jalan.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan di JPL 139A, petak jalan antara Mangli, Jember, pada Rabu (24/9/2025). Tujuannya agar para pengendara lebih waspada dan berhati-hati ketika melintasi perlintasan sebidang.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih disiplin serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Menurutnya, di wilayah Daop 9 Jember terdapat 311 perlintasan sebidang mulai Probolinggo hingga Ketapang, Banyuwangi. Dari jumlah itu, 122 perlintasan tidak terjaga.
“Di Jember saja ada 52 perlintasan yang belum terjaga. Angka ini merupakan yang tertinggi dibanding kabupaten lain, sehingga risiko kecelakaan di perlintasan sebidang juga cukup tinggi,” ungkap Cahyo.
Baca juga:
Penumpang asal Surabaya Nekat Loncat saat KA Probowangi Melaju Kencang di Jember
Sepanjang tahun 2025, tercatat 15 kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang. Rinciannya, Jember dan Banyuwangi masing-masing 4 kejadian, sedangkan Probolinggo paling tinggi dengan 5 kejadian.
Cahyo menegaskan bahwa upaya pencegahan kecelakaan membutuhkan komitmen bersama antara PT KAI, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat.
Baca juga:
Tekan Angka Kecelakaan, Daop 9 Jember Gencarkan Sosialisasi
“Mayoritas kecelakaan disebabkan faktor pengguna jalan yang terburu-buru. Mereka tidak berhenti sejenak, tidak menengok kanan-kiri, dan langsung melintas tanpa memperhatikan rambu lalu lintas,” jelasnya.
Ia menambahkan, perlintasan sebidang di JPL 149A juga perlu kajian bersama, apakah layak dijadikan perlintasan sebidang atau tidak, mengingat lokasinya berdekatan dengan perempatan dan lampu lalu lintas.
