Pixel Code jatimnow.com

Setahun Prabowo–Gibran, Pupuk Indonesia Percepat Langkah Swasembada Pangan

Editor : Yanuar D   Reporter : Sahlul Fahmi
Karyawan PT Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia sedang melakukan pengecekan stok pupuk di gudang. (Foto: Petrokimia Gresik)
Karyawan PT Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia sedang melakukan pengecekan stok pupuk di gudang. (Foto: Petrokimia Gresik)

jatimnow.com – Selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, PT Pupuk Indonesia (Persero) terus memperkuat perannya dalam mendukung visi swasembada pangan sesuai Asta Cita pemerintah.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa berbagai reformasi kebijakan pemerintah berdampak langsung pada perbaikan tata kelola pupuk nasional.

“Dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tata kelola pupuk subsidi mengalami perubahan nyata. Berbagai kebijakan strategis menjadi tonggak baru bagi sektor pupuk nasional,” ujar Rahmad, Selasa (21/10/2025).

Salah satu langkah penting pemerintah adalah reformasi tata kelola pupuk subsidi melalui Perpres Nomor 6 Tahun 2025 dan Permentan Nomor 15 Tahun 2025. Melalui regulasi ini, sebanyak 145 aturan yang menghambat distribusi berhasil dipangkas, sehingga rantai distribusi menjadi lebih sederhana dan efisien.

Regulasi tersebut juga menghadirkan inovasi empat titik serah pengecer, koperasi, gapoktan, dan pokdakan sehingga akses petani terhadap pupuk subsidi semakin dekat, cepat, dan terawasi.

Baca juga:
Pupuk Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Nasional di Tahun 2025

“Pupuk Indonesia mengapresiasi penuh kebijakan yang lebih akuntabel, efisien, dan berkeadilan bagi petani. Kami berkomitmen mengimplementasikan seluruh regulasi secara konsisten untuk memastikan ketersediaan pupuk dan mendukung kedaulatan pangan nasional,” tegas Rahmad.

Untuk pertama kalinya, penyaluran pupuk subsidi dapat dimulai tepat pada 1 Januari 2025, sehingga petani mendapatkan pupuk sesuai jadwal musim tanam. Hingga 19 Oktober 2025, penyaluran tercatat 6.143.650 ton atau 64% dari total alokasi 9,55 juta ton. Capaian ini naik 10% dibanding 2024 dan 23% dibanding 2023 pada periode yang sama.

Kelancaran penyaluran pupuk turut mengakselerasi produktivitas pertanian nasional. Seperti disampaikan Presiden Prabowo dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80, tahun 2025 menjadi tonggak sejarah ketika produksi beras dan cadangan pangan nasional mencapai titik tertinggi, hingga Indonesia mulai kembali mengekspor beras.

Baca juga:
Waspada Penipuan Pupuk Bersubsidi di Medsos, Mengatasnamakan Pupuk Indonesia

Ke depan, Pupuk Indonesia akan menjaga ketersediaan pupuk hingga ke tingkat pengecer dan memastikan penyaluran tepat sasaran, terutama pada masa tanam.

"Kami berkomitmen terus memperkuat kontribusi terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia,” tutup Rahmad.