GMNI

Yudha menegaskan, aksi ini bukan kepentingan politik. Namun demi tegaknya demokrasi dan konstitusi negara.

Selain memperingati bulan Bung Karno, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk internalisasi ajaran-ajaran Bung Karno, serta mensolidkan seluruh kader dan alumni GMNI.

Eros Djarot mengatakan, peran mahasiswa memang sebagai penyampai aspirasi dan ide untuk memperkuat demokrasi, dan tantangan terkini yang dihadapi oleh demokrasi Indonesia.

Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes sejumlah permasalahan yang ada di Bangkalan yang hingga kini belum ditangani secara serius.

"Dalam melaksanakan tugas kepolisian, tentu kami tidak dapat berjalan sendirian," ungkap Kusumo.

"Perlu adanya perhitungan kembali dari PT KAI, karena tarif yang diberikan untuk harga sewa itu memberatkan warga," kata koordinator aksi, Faisal Adiputra.

"Kita sudah menyiapkan tim psikolog untuk rehabilitasi pemulihan psikis korban kekerasan seksual," ungkapnya.

Ketua PA GMNI Mojokerto Raya, Hafid Deni Rahmadin menjelaskan, pihaknya akan tetap melanjutkan laporan meskipun Patung Garuda Pancasila sudah diperbaiki.