jatimnow.com - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Malang terhadap muridnya mendapat kecaman.
Ratusan masyarakat dari Aliansi Masyarakat Tolak Kekerasan Seksual melakukan aksi demonstrasi mengecam Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Malang yang dinilai lamban menangani dugaan pencabulan terhadap korban siswi tersebut.
Massa yang mayoritas ibu - ibu tersebut tiba di lokasi Diknas, Senin (18/2/2019) pukul 08.00 Wib. Dengan membawa sejumlah poster, massa mengecam adanya dugaan pencabulan tersebut.
Baca juga: Hasil Tes DNA Kiai Cabul di Trenggalek, Sah Bapak Biologis Anak Korban
Massa sendiri oleh polisi diperkenankan memasuki halaman Diknas Kota Malang supaya tidak mengganggu arus lalu lintas di Jalan Veteran, Kota Malang.
Baca juga:
- Diduga Jadi Korban Pencabulan, Siswi SD di Kota Malang Lapor ke Polisi
- Dugaan Pencabulan Terhadap Siswi SD, Wali Kota Malang Sidak ke Sekolah
- Oknum Guru yang Diduga Mencabuli Siswi SD di Malang Menghilang
- Dugaan Pencabulan oleh Guru SD di Malang, Polisi: Tunggu Hasil Visum
"Kita ingin pelaku segera dihukum dan dipecat. Jangan ada lagi kekerasan seksual di Kota Malang. Anak - anak itu aset bangsa dan wajib hukumnya dilindungi," teriak korlap aksi Kurniati Bayo.
Baca juga: Tampang Eks Anggota DPRD Bangkalan, Pengasuh Ponpes yang Cabuli Santrinya
Massa sempat beberapa kali meneriakkan Diknas untuk turun menemui mereka. Respon ini membuat Kepala Dinas Pendidikan (Kadiknas) Kota Malang Zubaidah langsung turun beberapa saat usai massa mengeluarkan tuntutan.
Dialog dan audiensi dilakukan secara terbuka antara Kadiknas dan peserta massa aksi yang mayoritas terdiri warga Kota Malang. Ratusan polisi yang bersiaga sejak pagi turut mengamankan jalannya aksi supaya berjalan aman dan kondusif.
Hingga pukul 09.40 Wib, proses dialog terbuka ini masih berlangsung. Kadiknas menanggapi beberapa pertanyaan dan tuntutan dari perwakilan massa secara terbuka.
Baca juga: Oknum Guru Madrasah di Blitar Diduga Cabuli Siswinya