jatimnow.com - Warga Desa Wonokoyo, Gunung Gangsir dan Cangkringmalang serta Ansor PC NU Bangil, Pasuruan, Kamis (21/2/2019), melakukan aksi menutup saluran pembuangan limbah perusahaan yang selama ini berdampak langsung ke warga.
Dalam aksinya, massa mengecor saluran limbah dua perusahaan di sana. Sebelum melakukan pengecoran, warga menggelar tahlil dan tumpengan bersama di atas saluran pembuangan limbah.
"12 tahun menghirup bau limbah itu capek mas. Mangkanya kita menutup saluran limbah dan tahlilan di sini. Biar yang punya perusahaan dapat hidayah, dan biar kami bisa makan tanpa menghirup bau limbah," jelas Sa'ad Muafi, koordinator aksi.
Baca juga: Ratusan Massa Demo KPU dan Bawaslu Jember, Indikasi Kecurangan di 31 Kecamatan
Muafi menambahkan, sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pasuruan juga telah memberikan peringatan kepada sejumlah perusahaan untuk menutup saluran limbah yang meresahkan masyarakat, tapi diabaikan.
"Kami menemukan ada bypass pipa pembuang limbah berbahaya yang baunya minta ampun. Mereka membuang limbah saat turun hujan dan saat jam 1 atau jam 2 dinihari. Kami tau karena kami mengawasi 24 jam," sambungnya.
Baca juga: Nelayan Bangkalan Tuntut Ganti Rugi Petronas karena Hasil Tangkapan Berkurang
Ditegaskan Muafi, berbekal keputusan DLH, dirinya bersama warga sudah mencoba berbicara baik-baik kepada perusahaan, tapi selama ini tidak digubris.
"Gak usahlah main kucing-kucingan buang limbah. Karena kami merasa perusahaan tidak ada itikad baik, ya sudah. Lebih baik ini ditutup dengan cor, biar dinikmati sendiri limbahnya," jelasnya.
Sementara, Abdul Jalil, Senior Manager salah satu perusahaan mengaku akan berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan soal tuntutan warga tersebut.
Baca juga: Buruh PDP Kahyangan Jember Minta Direksi Dicopot, Dinilai Cuma Numpang Makan
"Akan kami bicarakan dengan pimpinan, karna kita perlu duduk bareng dengan warga," ucap Jalil.
Untuk diketahui, Desa Wonokoyo, Gunung Gangsir dan Cangkringmalang merupakan desa yang berada di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Warga di tiga desa itu menggelar aksi secara bertahap atas limbah yang dibuang lima perusahaan di kawasan tempat tinggal mereka.