jatimnow.com - Sejumlah warga yang menjadi korban banjir di Ngawi memilih bermalam di dekat lokasi banjir dengan mendirikan tenda. Alasannya, mereka khawatir dengan hewan-herwan ternak yang mereka pelihara selama ini.
Para korban banjir itu mendirikan tenda di sepanjang Jalan Desa Kedung Glagah, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Mereka berjubel di dalam tenda terpal seadanya tanpa lampu penerangan, mulai Kamis (7/3/2019) malam.
Seorang pengungsi, Husna mengaku nekat menginap di tenda terpal bersama keluarganya agar swaktu-waktu dapat mengurus hewan-hewan ternak miliknya. Sebab menurutnya, kambing piaraan keluarga mereka berjumlah 16 ekor.
Baca juga: Aiptu Sujadi akan Terima Penghargaan dari Gubernur Khofifah
Baca juga:
"Saya ndak tega melihat kakek nenek saya mencari pakan kambing," kata Husna, Jumat (8/3/2019).
Meski menginap di tenda terpal, Husna dan keluarganya mengaku sudah mendapatkan jatah makanan dari para relawan serta sanak saudara yang datang ke tenda.
Baca juga: Selamatkan Korban Banjir di Tol Ngawi, Aiptu Sujadi: Saya Terpanggil
"Ini malah masih sisa banyak nasinya. Ada juga roti buah dan kacang kulit," aku Husna.
Sementara itu, Kasie Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Teguh Puryadi menyebut, untuk stok makanan dan minuman bagi warga terdampak banjir masih aman. Ketersediaan makanan dipastikan dapat mencukupi kebutuhan korban hingga 7 hari mendatang.
"Untuk cadangan bahan pangan bagi warga terdampak banjir masih aman hingga 7 hari," tegasnya.
Baca juga: Selamatkan Korban Banjir, Polda Jatim Beri Penghargaan Aiptu Sujadi
Saat ini, kebutuhan bahan pangan untuk korban banjir di wilayah Ngawi masih dalam level aman. Selain dari para relawan, beberapa bantuan juga datang dari masyarakat sekitar.
"Kami berharap banjir segera surut dan warga dapat beraktivitas kembali," pungkasnya.