Pixel Code jatimnow.com

Mayat Termutilasi dalam Koper Merah di Ngawi, Tanpa Kepala dan Kaki

Editor : Yanuar D   Reporter : Misbahul Munir
Tim Inafis Polres Ngawi saat mengevakuasi mayat dalam koper yang ditemukan di TPA Dadapan, Kendal Ngawi. (tangkapan layar video amatir dari medsos)
Tim Inafis Polres Ngawi saat mengevakuasi mayat dalam koper yang ditemukan di TPA Dadapan, Kendal Ngawi. (tangkapan layar video amatir dari medsos)

jatimnow.com - Penemuan mayat perempuan termutilasi dalam koper merah di Desa Dadapan Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi masih terus didalami polisi. Terbaru, mereka menyebut bagian kepala dan kaki hilang.

Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan otopsi yang dilakukan tim forensik di RSUD dr Soeroto, diketahui ada sejumlah bagian tubuh korban yang hilang, seperti kedua kaki dan kepala. 

"Kondisi yang ditemukan ada badan. Kemudian, untuk kaki kiri dari pangkal paha tidak ada. Kemudian, kaki kanan dari lutut dan kepala juga sudah tidak ada," beber Dwi, saat dijumpai awak media di rumah sakit, Kamis (23/1/2025).

Saat ini, polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus penemuan mayat perempuan termutilasi tersebut. 

Baca juga:
Mayat Termutilasi Ditemukan dalam Koper Merah, Gegerkan Warga Kendal Ngawi

Sementara itu, untuk identitas serta ciri fisik lainnya kata Dwi saat ini tim forensik masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. 

"Bisa jadi (korban pembunuhan dan mutilasi) saat ini masih dalam pemeriksaan, (untuk ciri khusus) masih dalam pemeriksaan, yang pasti korban adalah seorang wanita, untuk detailnya menunggu hasil pemeriksaan," tutupnya. 

Baca juga:
Pelaku Pembunuhan Pelajar di Lamongan Tak Dapat Pendampingan, Ini Alasannya

Sebelumnya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi digegerkan dengan penemuan mayat dalam koper merah yang ditemukan warga dekat tempat pembuangan akhir. 

Koper berisi mayat tersebut ditemukan oleh warga yang hendak membuang sampah. Warga curiga mendapati benda seperti paket besar terjatuh dalam selokan atau saluran air. Karena curiga terhadap benda mencurigakan tersebut, warga selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian.