jatimnow.com - Warga Kabupaten Ngawi yang melakukan eksodus ke salah satu pondok pesantren di Pulosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang bertambah.
Sebelumnya ada 4 warga Desa Dempel, Kecamatan Geneng yang melakukan eksodus. Kali ini seorang ibu dan anak warga Desa Jatipuro, Kecamatan Karangjati, Ngawi juga diketahui melakukan eksodus ke Malang.
Dari informasi yang didapat, warga yang berangkat ke Malang ada 2 orang dan masih satu keluarga, yakni Syahril Khafi (20) dan Surati (45).
Baca juga: Video: Warga Terdoktrin Kiamat Nyoblos Pemilu di Ponorogo
Baca juga:
- Satu Keluarga di Ngawi Juga Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat
- Jejak Keluarga di Ngawi yang Eksodus ke Malang Akibat Doktrin Kiamat
- Kepala Keluarga di Ngawi yang Eksodus ke Malang Punya Jemaah Pengajian
- Jamaah Doktrin Kiamat Batal Eksodus karena Disuruh Berendam
Kapolsek Karangjati, AKP Suparman mengatakan jika Syahril Khafi sempat diingatkan agar tidak ikut berangkat ke Malang, namun tidak berhasil.
"Sebelum berangkat sempat meminta uang sebesar Rp 10 juta untuk keperluan biaya di pondok," kata AKP Suparman, Senin (18/3/2019).
Baca juga: Nyoblos Pemilu, Warga Ponorogo yang Terdoktrin Kiamat Pulang Kampung
Keluarga tersebut kemudian menjual sawah keluarga senilai Rp 140 juta. Sebagian uang ini kemudian dipakai untuk membiayai kehidupan di Malang.
Sama seperti peristiwa sebelumnya, alasan kepergian keluarga tersebut bahwa pada Lebaran tahun 2019 akan terjadi kiamat sehingga harus meninggalkan tempat tinggalnya dan pindah ke Malang.
"Apabila nanti kiamat tidak terjadi, maka biaya yang telah dikeluarkan para jamaah akan dikembalikan," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Jemput 60 Warga Ponorogo Eksodus ke Malang, Ini Hasilnya