jatimnow.com - Kerusakan pada bangunan Candi Belahan atau Sumber Tetek di Gunung Penanggungan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan dibenarkan oleh Balai Pelesatari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
Kepala BPCB Trowulan, Andi Muhamamad Said mengatakan, butuh penanganan kompleks untuk mengatasi keretakan tersebut. Sebab, kesulitan terletak pada kontruksi candi yang terbuat dari susunan batu bata.
Baca juga: Miris, Candi Belahan Sumber Tetek di Pasuruan Retak dan Rawan Ambrol
Baca juga: Hadapi Potensi Bencana di Musim Hujan, Pemkab Pasuruan Antisipasi Begini
"Ada Penanganannya dan cara konservasinya. Tapi perlu hati-hati menanganinya, karna kontruksinya dari batu bata. Jangan-jangan, kita rencana perbaiki malah hancur semua," jelasnya.
Baca juga: Atlet Panahan Kabupaten Pasuruan Raih 4 Emas Porprov Jatim 2023
Retak tersebut, kata Said, sebenarnya sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan pemerintah kolonial sempat sedikit melakukan pemugaran.
Kini, keretakan semakin parah karana efek getaran dari kendaraan yang lewat di jalam desa samping candi.
"Complicated masalahnya. Gak mungkin juga jalan orang dibuntu, yang kita lakukan saat ini, menjaga (candi) supaya tetep tidak rusak," tambahnya.
Baca juga: Atlet Berkuda Equestrian Kabupaten Pasuruan Raih 7 Medali di Porprov Jatim 2023
Said menegaskan, jika BPCB telah mengundang petugas dari Candi Borobudur untuk melakukan kajian atas keretakan di Candi Belahan.
"Kita masih mencari penanganan yang tepat seperti apa. Karna memugar beda dengan membangun ulang," jelasnya.