peninggalan sejarah

Arca Siwa Catur Muka menjadi master piece karena bentuknya yang langka.

Kerangka tulang yang ditemukan di lokasi Sumur Jobong menunjukkan usia sekitar 590 tahun atau hidup di tahun 1430 M.

Penelitian terhadap Tugu Tapal Batas ini masih terus dilanjutkan untuk menguak latar belakang sejarah, maupun kebudayaan yang ada di wilayah temuan.

Di lokasi yang sama, warga juga menemukan struktur batu bata, kaki patung dan umpak, yang diduga sebagai peninggalan era Raja Kertajaya, Raja Panjalu atau Kadiri (1112-1138 saka).

Tim Balai Pelesatrian Kebudayaan (BPK) Wilayah Jawa Timur mengirim tim untuk melakukan survei kondisi prasasti ini, dan proses pemindahan prasasti akan dilakukan dengan sangat hati-hati

Menurut, pemerhati sejarah dan budaya Lamongan, Supriyo menyampaikan bahwa batu bata kuno yang ditemukan itu berukuran lebar 19-20 cm, panjang 29-30 cm dan tebal 6 cm. Memiliki struktur berlapis dan membentuk sebuah sudut bangunan.

"Dalam catatan saya, untuk prasasti yang ditemukan di Kecamatan Modo ini jumlahnya juga sangat banyak, yaitu mencapai 8 prasasti," kata Supriyo.

Di masa lampau, kata Rubika, gamelan tersebut menjadi alat dakwah Sunan Drajat yang digunakan untuk mengiringi nyanyian atau tembang.