jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo memetakan kawasan rawan kekeringan di Bumi Reog. Sedikitnya ada 7 kecamatan dari 22 desa di Ponorogo yang akan mengalami kekeringan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengatakan tujuh kecamatana yang masuk dalam daftar rawan kekeringan yakni Kecamatan Slahung, Mlarak, Sampung, Pulung, Badegan, Balong, Bungkal, Sawoo, Jenangan dan Kauman.
Dengan rincian, Desa Duri, Tugurejo, Kambeng, Slahung, Caluk, Ngilo-ilo, Menggare (Slahung), Suren (Mlarak), Tulung (Sampung), Karangpatihan (Pulung), Dayakan (Badegan), Ngendut, Pandak, Karangpatihan (Balong), Pelem, Munggu, Bungu (Bungkal), Tumpuk, Sawoo, Prayungan (Sawoo), Mrican (Jenangan), dan Gabel (Kauman).
Baca juga: Sumur Air Bercampur Gas Muncul di Sampang, Polisi Beri Warning
"Data tahun lalu sedikitnya 7863 jiwa atau 2234 kepala keluarga (KK) terdampak krisis air bersih," katanya, Jumat (14/6/2019).
Ia meneruskan, sejak pertengahan bulan Mei hingga kini curah hujan di Ponorogo berkurang drastis. BPBD sendiri hingga kini belum ada permintaan air bersih dari masyarakat.
Baca juga: 10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
"BPBD tetap menyiapkan armada truk tangki mengangkut air bersih," ujarnya.
Di BPBD Ponorogo sendiri ada tiga armada yang disiapkan untuk memenuhi permintaan droping air bersih. Untuk jadwal pengiriman air menyesuaikan permintaan.
"Tahun lalu saat kekeringan permintaan droping air tinggi. Diprediksi tahun ini bakal lebih tinggi dibanding tahun lalu," pungkasnya.
Baca juga: Gotong Royong Pulihkan Dampak Amukan Mitos Naga Gaib Semeru