jatimnow.com - Tim peneliti dari Laboratorium Litbangkes Biomedis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan pengecekan di Sungai Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Rabu (3/7/2019).
Air di sungai itu diambil sampelnya menyusul banyaknya warga di sekitar sungai yang terjangkit penyakit Hepatitis A. Pengambilan sampel air sungai itu juga mengacu pada kebiasaan warga sekitar yang melakukan aktivitas di sungai tersebut.
"Di kecamatan setempat, 400 lebih warga terkena Hepatitis A," kata Petugas Litbangkes Biomedis Kemenkes RI, Tirani.
Baca juga: Dinas Kesehatan: KLB Hepatitis A di Pacitan akan Dicabut Oktober
Dari informasi yang digali tim ini, air Sungai Sukorejo banyak dipakai masyarakat untuk memasak dan lainnya. Padahal, air di sungai tersebut belum tentu terjamin kebersihannya.
Baca juga:
- Penderita Menurun, Ini Alasan KLB Hepatitis A di Pacitan Belum Dicabut
- Jumlah Penderita Hepatitis A di Jatim Hampir 1000 Orang
"Pengambilan sampel air di sungai ini setelah kami mendapat informasi bahwa banyak warga memasak makanan menggunakan air ini," terang Tirami saat ditemui wartawan di lokasi.
Baca juga: Tidak Ada Penderita Baru Hepatitis, Kadinkes Pacitan: KLB Bisa Dicabut
Hasil uji laboratorium kandungan air Sungai Sukorejo itu akan menjadi rujukan penyebaran Hepatitis A.
"Dibutuhkan waktu sekitar tiga pekan untuk mengetahui hasil uji laboratorium tersebut," tambahnya.
Diketahui, pendetita Hepatitis A di Pacitan sempat mencapai angka 975 orang. Namun Selasa (2/7/2019), jumlah itu turun drastis hanya tersisa 30 penderita yang masih dirawat di beberapa puskesmas dan RSUD dr Darsono.
Baca juga: Penderita Menurun, Ini Alasan KLB Hepatitis A di Pacitan Belum Dicabut
"Data terakhir tinggal 30 warga yang dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Eko Budianto, Selasa (2/7/2019).
Meski begitu, status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas penyakit Hepatitis A yang ditetapkan Bupati Pacitan Indartato belum berakhir.