jatimnow.com - WN (17) warga Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto terlapor penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Ari Rifaldo (16) asal Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo masih diperiksa polisi.
Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP M Solikhin Fery mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan saksi dan otopsi jenazah korban.
Baca juga:
Baca juga: Drama Kolosal Resolusi Jihad di Surabaya Bikin Merinding
- Dianiaya Senior, Seorang Santri Mamba'ul Ulum Mojokerto Tewas
- Begini Kronologi Santri Mamba'ul Ulum Mojokerto Tewas Dianiaya Senior
- Penganiayaan Santri Mamba'ul Ulum Mojokerto, Ponpes: Korban Terjatuh
"Kami sudah meminta keterangan 4 saksi dan sudah melakukan visum et repertum dan otopsi di RS Bhayangkara Porong. Kita akan segera melakukan gelar perkara," katanya, Rabu (21/8/2019).
Langkah selanjutnya Satreskrim Polres Mojokerto akan segera melakukan gelar perkara dilakukan untuk menentukan status dari terlapor.
"Kita masih menunggu gelar perkara 1x24 jam untuk memastikan status terlapor. Terlapor 1 orang sementara dan status tersangka kita menunggu hasil perkara nanti siang," jelas Fery.
Mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya ini menambahkan, untuk motif dan lainnya akan diberitahukan setelah gelar perkara.
"Untuk motif dan lainnya lihat hasil gelar perkara. Hasil otopsi sudah keluar, namun kita akan sampaikan setelah gelar perkara. Saya belum melihat langsung hasil otopsi. Terlapor masih dimintai keterangan di Polres," tandasnya.
Diduga penganiayaan santri junior yang dilakukan senior terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Ratusan Alumni Ponpes Bata-Bata dan Banyuanyar Dukung Santri Pimpin Jember
Korban dinilai melanggar peraturan atau keluar kamar tanpa ijin kepada seniornya. Pelaku mencari di sekitar pondok dan menemukan korban di luar pondok, lalu dibawa ke kamar dan terjadi penganiayaan.
Pelaku memukul korban dengan tangan kosong dan sempat membentur tembok. Korban mengeluarkan darah dan muntah darah.
Sedangkan Pengurus Ponpes Mamba'ul Ulum membantah tidak ada penganiayaan senior terhadap junior.
Pengasuh santri pria, Mahfudin Akbar mengatakan pukul 23.30 Wib Senin (19/8) dirinya mendapat laporan ada anak terjatuh dan ada di rumah sakit.
Baca juga: Santri Digitalpreneur di Banyuwangi, Menparekraf: Potensi Ekrafnya Lengkap
Istri Mahfudin Akbar, Annisatul Fadilah menambahkan pengurus ponpes sudah melakukan pertolongan dengan membawa korban ke RS dr Prof Soekandar Mojosari lalu dirujuk ke RS Sakinah, Sooko.
Sesampainya di RS Sakinah, lanjut Anisatul, saat mau dibawa ke RS dr Soetomo Surabaya, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.