jatimnow.com - Penganiayaan santri junior yang dilakukan senior terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ulum Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Ahmad Putra Gilang Ramadhan (15) asal Menganti, Gresik salah satu korban yang juga ikut dianiaya seniornya mengatakan saat itu dirinya dan Ari Rifaldo (16), sedang tidur.
Baca juga: Dianiaya Senior, Seorang Santri Mamba'ul Ulum Mojokerto Tewas
"Saat saya dan korban tidur didatangi ke kamar. Saya dibangunkan dengan ditarik terus saya dipukul dan ditendang. Setelah saya dipukul dan ditendang, teman saya yang meninggal itu duduk dan ditendang. Teman saya jatuh kemudian dipukul lagi. Yang mukul dan menendang ya senior saya itu WN," kata Ahmad, Selasa (20/8/2019).
Setelah dipukuli dan ditendang, lanjut Ahmad, korban yang juga teman satu kamarnya itu muntah darah. Oleh pengurus ponpes dibawa ke RS dr Prof Soekandar Mojosari.
Baca juga:
Perampokan Minimarket di Tulungagung Terungkap, Ini Faktanya
"Teman saya itu muntah darah. Kalau yang bocor di kepala saya tidak tahu, lalu dibawa ke rumah sakit. Waktu dibawa ke rumah sakit, kondisinya tidak bisa berdiri dan tidak sadar," jelasnya.
Ahmad mengaku dirinya dan korban Ari Rifaldo keluar kamar tidak izin karena lapar dan mencari makan di luar pondok.
"Keluar tidak ijin, keluar ke pasar. Yang mukul itu kakak kelas. Dia menendang dua kali kena kepala, kalau yang di dada itu dipukul pakai tangan," pungkasnya.
Baca juga:
Dikeroyok di Tempat Karaoke Hingga Patah Tulang Hidung, Warga Jember Lapor Polisi
URL : https://jatimnow.com/baca-19045-begini-kronologi-santri-mambaul-ulum-mojokerto-tewas-dianiaya-senior