jatimnow.com - Ada yang berbeda dalam Operasi Patuh Semeru 2019 yang digelar Satlantas Polres Pasuruan, Kamis (5/9/2019). Sejumlah korban dihadirkan untuk berbagi cerita kepada para pelanggar yang saat itu ditindak.
Operasi yang digelar mulai pukul 09.00 Wib itu berlangsung Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, tepatnya di depan Alun-alun, Bangil, Pasuruan. Operasi ini dipimpin Kasatlantas Polres Pasuruan, AKP Bayu Halim Nugroho.
Salah satu korban kecelakaan yang dihadirkan saat itu adalah Dana Lesmana (28), warga Desa Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kabupaten. Kaki Dana terpaksa diamputasi akibat kecelakaan di Jalan Raya Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: 43.500 Pengendara di Surabaya Ditindak, Kendaraan Roda Dua Mendominasi
"Kami ingin berbagi pengalaman tragis saya alami akibat kecelakaan. Kami ingin cerita kepada para pelanggar lalu-lintas yang terjaring dalam razia," ungkap Dana.
Dalam operasi kali ini, terdapat 2.610 pengendara baik roda dua maupun roda empat yang terjaring. Sebelum disidang, para pelanggar dikumpulkan kemudian diberikan pembinaan, disambung oleh Dana yang saat itu mengenakan kursi roda, sembari membagikan pengalamannya.
Baca juga: Operasi Patuh Semeru di Blitar, Pelajar Dominasi Pelanggar Lalu Lintas
"Saat itu, motor saya terpeleset di jalur turunan saat hujan, lalu menabrak mobil di jalur berlawanan. Semoga, pengalaman saya ini tidak terjadi kepada pengendara lainnya," jelas Dana didampingi AKP Bayu.
Salah satu pelanggar bernama Abdul Aziz mengaku tersadar setelah mendengar pengalaman yang dialami Dana.
"Dana yang saat itu sudah tertib berlalu lintas saja biasa apes, apa lagi saya yang tidak tertib berlalu lintas," sambung Aziz setelah mendapat surat tilang dan cerita Dana.
Baca juga: Hari Kelima Operasi Patuh Semeru 2019 Surabaya Tindak 9006 Pelanggar
Sementara itu, AKP Bayu menyebut, tujuan dihadirkannya para korban kecelakaan itu untuk menekan angka kecelakaan akibat pelanggaran lalu lintas. Dengan mendapat cerita langsung dari para korban kecelakaan, para pelanggar lalu lintas bisa sadar akan bahayanya ketidaktertiban dalam berlalu lintas.
"Semoga para pelanggar yang kami jaring bisa mengambil hikmah dan kemudian bisa tertib berlalu lintas. Selain itu agar angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Pasuruan bisa terminimalisir," tandas Alumnus AKPOL tahun 2009 ini.