jatimnow.com - Rangkap jabatan beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jawa Timur, merangkap jabatan sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jatim, Yunianto Wahyudi memberikan catatan khusus rangkap jabatan tersebut.
Baca juga:
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Optimistis Regulasi Baru jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
- Bu Gubernur, Sekdaprov Jatim Diduga Rangkap Jabatan
- Tak Cuma Sekdaprov Jatim, Kepala Dinas Ada Juga Jadi Komisaris Utama
- Pejabat Publik Jadi Komisaris Utama: Melanggar UU 25/2009
"Kalaupun diperbolehkan, akan menciderai rasa keadilan dan moral serta etika sebagai pejabat publik yang seharusnya bisa jadi contoh dan tauladan bagi masyarakat," kata Yunianto yang biasa dipanggil Cak Mastenk itu kepada wartawan, Sabtu (8/8/2020).
Semestinya, kata Mastenk, BUMD itu dijalankan oleh para ahli dan tidak bisa dilakukan 'sambil lalu' agar performa perusahaan yang dimiliki oleh Pemprov Jatim kinerjanya semakin cemerlang dan prima.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Dinobatkan jadi Tokoh Keterbukaan Informasi Publik
"Bagaimana akan maksimal kinerjanya kalau komisarisnya juga sibuk dengan urusan kedinasan selaku pemimpin OPD Pemprov Jatim," kata mantan Satkorwil Banser GP Ansor Jatim itu.
"Konsepsi itu seharusnya ke depan sudah mulai direvitalisasi agar keberadaan BUMD baik dari sisi pengawasan yang dilakukan komisaris serta eksekutif bisa berjalan semakin maksimal karena semuanya fokus membesarkan BUMD milik warga Jawa Timur yang endingnya akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Pj Gubernur Adhy Karyono Jamin Pilkada Serentak di Jatim Lancar
Di Jawa Timur, kata Mastenk, masih banyak tenaga-tenaga ahli yang memiliki pemahaman dan kapasitas untuk bisa mendongkrak kinerja BUMD pelat merah.
"Intinya cegah konflik of interest, fokus atas kinerja, distribusikan peran dan kewenangan. Dewan direksi dan dewan komisaris BUMD mesti yang trengginas, agar kinerja bisa melesat dan berlari kencang seperti harapan Bu gubernur (Khofifah Indar Parawansa) yang memimpikan BUMD jadi pendorong perekonomian masyarakar Jatim," tegasnya.