jatimnow.com - Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) imbas meningkatnya jumlah penderita Covid-19. PSBL itu diterapkan hingga Senin (7/12/2020).
Dari data terakhir hingga Sabtu (28/11), tercatat di Kota Batu ada 741 kasus dan 10 tambahan dengan rincian positif/aktif berjumlah 95 orang, pasien sembuh berjumlah 574 orang dan yang meninggal ada 72 orang.
Tim Tagana Kota Batu telah memasang tenda untuk pos jaga dan shelter serta suplai logistik makanan di dapur umum yang berada di Kantor Kecamatan Junrejo. Dapur umum mandiri akan membuat ratusan bungkus nasi untuk masyarakat terdampak wabah Covid-19.
Baca juga: Siswa Terkonfirmasi Covid-19, Pembelajaran 2 SMA di Ponorogo Kembali Daring
Kepala Desa Tlekung, Mardi mengatakan kenaikan angka penderita Covid-19 karena kini masyarakat diduga tidak lagi percaya dengan Covid-19 sehingga melakukan kelalaian dalam aktifitas.
"Semuanya memang berawal dari pemakaman sekitar akhir bulan Oktober yang lalu di Dusun Gangsiran. Di sana pihak keluarga tidak menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya, Minggu (29/11/2020).
Saat itu, dalam beberapa hari cucu almarhum yang dimakamkan diketahui meninggal padahal umurnya masih berusia 15.
Kasus itu pun tak berhenti dan muncul kembali, puncaknya pada 19 November kemarin dengan 3 orang dalam satu hari yang meninggal.
"Karena warga resah, maka dilakukanlah swab test pada 20 November. Hasilnya 14 positif dari 78 orang yang di swab. Lalu tanggal 21 November kembali di test swab dan 2 orang ditemukan positif," papar Mardi kembali.
Satgas Covid-19 Kota Batu pun langsung menjemput 14 orang untuk dilakukan isolasi di shelter Hotel Mutiara Batu, dan 2 orang langsung menjalani perawatan di RS. Selanjutnya pada Senin (23/11), ada lagi penjemputan 11 orang ke shelter.
Baca juga: Swalayan Lai Lai Somasi Wisatawan Positif Covid-19 yang Berlibur ke Malang
"Dengan begitu, total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari Desa Tlekung tercatat berjumlah 27 orang. Saat ini pun traking terus dilakukan untuk memutus mata rantai sebaran," ujar dia sambil meminta agar warganya menunda dulu untuk bepergian atau berwisata guna menekan penyebaran Covid-19.
Terpisah, Camat Junrejo, Bambang Hari Suliyan mengatakan selain penerapan PSBL pihak pemerintah terus melakukan tracing.
"Hasil rapat koordinasi total jumlah penduduk yang terisolasi sebanyak 1670 orang. Perencanaan penyekatan wilayah PSBL dimulai dari batas bawah RW 3 atau tepatnya di atas wahana wisata Predator Fun Park dan batas atas sekitar pintu masuk TPA Tlekung. Adapun batas desa yaitu Dusun Princi dan Desa Precet, Kabupaten Malang," jelasnya.
Ia menyebut, pihaknya masih memantapkan perencanaan pengalihan arus wisata yang sedang dikoordinasikan.
Saat ini semua pihak tengah mempersiapkan segala kebutuhan logistik dan makanan bagi masyarakat serta selalu koordinasi dengan Satgas Covid-19.
Baca juga: Pelajar di Tulungagung Kembali Belajar Secara Online
"Dalam PSBL ketersediaan logistik makanan sangat penting dan harus diperhatikan. Selain itu aspek keamanan dan higienitas makanan juga harus diperhatikan," ujar Bambang.
Ia pun berharap PSBL yang diberlakukan selama 10 hari ini bisa berlangsung sesuai yang diharapkan, sehingga tidak perlu ada perpanjangan hari dalam penerapan PSBL nanti.
"Semoga Pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotong-royong menyukseskan kebijakan PSBL di Desa Tlekung," tandasnya.