Ponorogo - SMAN 1 Babadan dan SMAN 2 Ponorogo melakulan pembelajaran secara online (daring), menyusul adanya kasus terkonfirmasi Covid-19.
"Karena ada yang terkonfirmasi covid 19," ujar Kasie SMA, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Cabang Dindik Jatim Wilayah Ponorogo, Eko Budi Santoso, Senin (21/2/2022).
Eko menjelaskan, di 2 sekolah yang kembali melakukan pembelajaran daring ditemukan kasus terkonfirmasi Covid-19. Untuk SMAN 2 Ponorogo ada 5 orang, yakni 3 pegawai Tata Usaha (TU) dan 2 guru.
"Kalau SMAN 1 Babadan ada 16 siswa yang terkonfirmasi Covid-19," jelasnya ketika dikonformasi.
Sebenarnya di sekolah lain juga ada yang terkonfirmasi. Eko menyebut, SMAN 1 Ponorogo ada 1 siswa dan 1 guru. Kemudian SMAN 1 Sambit ada 1 siswa, SMAN 1 Sampung ada 1 siswa, dan SMA Muhamadiyah ada 1 siswa.
"Kalau total secara keseluruhan ada 26 orang se-Ponorogo. Baik itu siswa maupun guru," jelasnya.
Baca juga:
SPTP Catat Arus Peti Kemas Tumbuh 1,08 Persen
Khusus untuk SMAN 2 Ponorogo dan SMAN 1 Babadan, dilakukan lockdown menyeluruh. Di mana sekolah kembali daring dalam satu kali masa karantina.
"Satu kali masa karantina yakni 2 minggu," tegas Eko.
Sekolah lain mengikuti ketentuan dari provinsi. Ketika ada yang terpapar Covid-19, satu kelas saja yang dilakukan lockdown dengan masa karantina 1 kali.
Baca juga:
3 Warga Malang Positif Omicron Sepulang dari Trenggalek, Kampung Lockdown Lokal
Eko menduga penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, misal adanya keluarga yang melakukan perjalanan ke luar kota.
"Sebenarnya untuk siswa di SMAN 2 Ponorogo dan SMAN 1 Babadan sudah vaksin 100 persen. Kalau secara global siswa di Ponorogo ada 80 persen," pungkasnya.