Pixel Codejatimnow.com

Pelajar di Tulungagung Kembali Belajar Secara Online

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Bramanta Pamungkas
Aktivitas di SMAN 1 Boyolangu terpantau sepi pasca-kebijakan penghentian PTM di Tulungagung. (Foto: Putra Pamungkas/jatimnow.com)
Aktivitas di SMAN 1 Boyolangu terpantau sepi pasca-kebijakan penghentian PTM di Tulungagung. (Foto: Putra Pamungkas/jatimnow.com)

Tulungagung - Terus bertambahnya kasus terkonfirmasi Covid-19, membuat Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengambil sejumlah kebijakan baru. Mereka secara resmi menghentikan penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua jenjang sekolah mulai hari ini.

Sebelumnya penghentian PTM ini hanya dilakukan di tingkat SMA/SMK sederajat. Namun kali ini semua jenjang mulai dari PAUD hingga SMP juga dihentikan. Para siswa kembali akan mengikuti pembelajaran secara online atau daring.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menerangkan, penghentian aktivitas PTM dimulai hari ini hingga tanggal 19 Februari mendatang. Peningkatan angka kasus COVID-19 yang terjadi setiap hari menjadi alasannya. Beberapa siswa telah dinyatakan positif COVID-19 sehigga langkah penghentian PTM ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebarannya.

"Selama sepekan kita hentikan dulu PTM ini, siswa kembali belajar secara online atau daring," ujarnya, Sabtu (12/02/2022).

Baca juga:
PPKM Surabaya Turun ke Level 1, Aktivitas Warga Bisa Kembali 100 Persen

Saat ini terdapat 62 kasus aktif Covid-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 29 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain. Sedangkan 33 lainnya dikarantina di lokasi isoter yang ada di setiap kecamatan. Pemkab sendiri memprediksi puncak COVID-19 ini akan terjadi pada awal bulan Maret mendatang.

"Dalam beberapa hari terkahir ini memang terjadi penambahan kasus yang cukup signifikan meskipun angka kesembuhan juga ikut naik," tuturnya.

Baca juga:
Dua Pelajar MAN 1 Jombang Terkonfirmasi Covid-19, PTM Dihentikan Sementara

Selain menghentikan aktivitas PTM, penerapan Work From Home (WFH) juga akan diberlakukan kembali. Aktvitas perkantoran diminta mulai menerapkan WFH sejak Senin depan. Maksimal jumlah karyawan yang diperbolehkan masuk hanya 50 persen dari total keseluruhan.

"Kami juga meminta masyarakat tidak perlu panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, ini adalah kuncinya," pungkasnya.