jatimnow.com - Proses penyelidikan kasus dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual di sekolah SPI Kota Batu, Malang berlanjut.
Tim Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim yang menangani kasus tersebut tengah meminta keterangan dari perwakilan sekolah itu, yakni kepala sekolah dan seorang guru.
"Benar. Saat ini tim tengah memeriksa dua orang perwakilan dari sekolah itu (SPI). Satu guru dan kepala sekolah," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Colek Istri Orang di Jalan, 2 Pemuda Jember Berurusan dengan Polisi
Baca juga:
- 15 Siswi Kota Batu Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual, Komnas PA Lapor Polisi
- Komnas PA Sebut Siswi Kota Batu Diduga Juga Terima Kekerasan Fisik dan Ekonomi
- 15 Siswi di Kota Batu Diduga Terima Pelecehan dan Kekerasan, Ini Kata Sekolah
- Polisi Mulai Dalami Kasus Dugaan Kekerasan dan Pelecehan 15 Siswi di Kota Batu
- Dugaan Kekerasan hingga Pelecehan 15 Siswi di Batu, Polisi akan Gelar Perkara
- Polisi Kumpulkan Alat Bukti Kasus Dugaan Pelecehan Seksual 15 Siswi Kota Batu
- Polda Jatim Buka Hotline Pengaduan untuk Korban Kekerasan Seksual Sekolah Batu
Selain meminta keterangan dari perwakilan sekolah, Gatot mengatakan bahwa penyidik juga sudah memeriksa 14 saksi pelapor.
Sebanyak empat korban juga telah mendapatkan penanganan psikolog dan psikiater dari kepolisian.
"Kemudian yang sudah dilakukan visum juga sudah ada, empat orang," jelasnya.
Sementara untuk aduan melalui saluran siaga atau hotline yang disediakan Polda Jatim dan Pemkot Batu hingga saat ini jumlahnya terus bertambah.
Baca juga: 2 Mahasiswi Dilecehkan Pekerja Warkop di Ponorogo, Pelaku Diringkus Polisi
Sampai sekarang, total ada 20 pengadu terduga korban perihal kasus tersebut.
"Ada yang telepon serius, ada yang tidak serius. Tapi kita pilah, pengaduan secara hotline," tandas alumni Akpol 1991 tersebut.
Sedangkan untuk korban, Polda Jatim akan menjamin keamanan mereka. Saat ini para korban masih di rumah masing-masing.
Polisi juga memastikan jika para korban akan mendapatkan pendampingan.
Baca juga: Aktivis di Bangkalan Bentuk Tim Pendampingan Cegah Kekerasan Seksual
"Pasti. Mereka juga terus didampingi oleh Komnas Perlindungan Anak (PA)," pungkas Gatot.
Sebelumnya, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait melaporkan kasus ini ke SPKT Polda Jatim pada Sabtu (29/5) lalu.
Kepala Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), Risna Amalia juga telah membantah tudingan yang mengarah ke pihaknya. Ia mengaku kaget dan aneh dengan laporan dari Komnas PA.