jatimnow.com - Tiga berita menjadi pilihan teratas pembaca setia jatimnow.com pada Sabtu (14/8/2021). Yang pertama, kabar temuan mayat penuh dengan belatung di sungai kecil yang berada di Desa Kwedenkembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Kedua, kisah seorang siswa kelas 9 di Ponoroogo yang menggantikan ayahnya menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan pentol.
Terakhir, tentang warga Jombang yang mendapat paket sembako berupa daging ayam busuk melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial.
Ketiga berita tersebut dirangkum sebagai berikut:
Baca juga: Tantang Duel Polisi, Top CEO Indonesia Awards 2024, Longsor Ngebel Ponorogo
Mayat Pria Penuh Belatung Ditemukan dalam Tumpukan Eceng Gondok di Mojokerto
Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan di sungai kecil yang berada di Desa Kwedenkembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (14/8/2021).
Jenazah yang mengenakan baju hitam dengan celana hitam kombinasi biru ditemukan di tumpukan eceng gondok oleh Basori, salah satu warga.
Kondisi mayat itu telah menggelembung dan mengeluarkan banyak belatung serta wajah sudah sulit dikenal.
"Sekitar pukul 05.00 Wib, ayah saya yang sedang bakar sampah sempat curiga setelah melihat ada pantat orang di sungai," kata Marta anak dari Basori.
Marta menambahkan, ayahnya kemudian memanggil dirinya karena tercium bau yang tidak sedap.
"Tercium bau lalu dicari dan eceng gondoknya dibuka dan terlihat mayat itu. Lalu saya memanggil kepala dusun diteruskan ke kades. Ciri-cirinya kurang tahu," ungkapnya.
Kisah Anak Yatim di Ponorogo Jual Pentol Keliling untuk Bantu Ekonomi Keluarga
Baca juga: 30 Kilogram Sabu, Debat Pilkada Sidoarjo, Aliansi Pemuda Gresik
Menggantikan ayahnya yang telah meninggal akibat Covid-19 sejak pertengahan Juli lalu, seorang siswa kelas 9 di Ponorogo menjadi tulang punggung keluarganya.
Abi Rizal Mandani, pelajar SMP Negeri 3 itu menggantikan ayahnya yang bernama Triyono (55), berjualan pentol dan batagor keliling.
Di rumahnya yang berada di Kelurahan Beduri, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, setiap pagi siswa berumur 14 tahun itu membantu ibunya yang bernama Muryati (56). Mereka berdua membuat pentol dan batagor.
Abi yang merupakan anak tunggal itu selesai membuat pentol dan batagor kemudian menjajakannya berkeliling menggunakan motornya hingga 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Sukorejo, Ponorogo Kota, Kauman atau Sumoroto.
"Bapak meninggal. Dulu bapak yang jualan, sekarang gantian saya. Kasihan ibu kalau yang keliling," kata dia, Sabtu (14/8/2021).
Warga Jombang Sempat Masak dan Makan Bantuan Daging Ayam Busuk
Baca juga: Kisah Kereta Api Terakhir, Bawaslu Gresik, Minta Bantuan Bonek
Sebanyak 25 keluarga di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, mendapat daging ayam busuk dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial.
Bahkan salah satu keluarga penerima bantuan, sudah memasak dan mencicipi daging ayam yang tidak layak konsumsi tersebut.
Saudah (55) warga Dusun Tronyok, Desa Sukorejo adalah salah satu penerima BPNT yang menerima bantuan dengan rincian 10kg beras, 1kh bawang putih, tahu 1 kotak, telur 20 butir, 1kg kentang, serta 1kg daging ayam. Bantuan itu diambil oleh anaknya Niken Purbolaras (39) dari agen e-Warong Riya Pangestu di Dusun Pedes, Desa Sukorejo pada Senin (9/8).
Niken mengatakan, saat dirinya menerima paket sembako, daging ayam sudah mengeluarkan bau yang cukup menyengat.
"Kemarin ngambil punya ibu karena ibu sakit. Dapat langsung dibawa, di jalan sudah tercium bau busuk. Di rumah, ibu juga mencium bau busuk," kata Niken, Sabtu (14/8/2021).