Kota Batu - Satu orang berhasil diselamatkan dan dua lainnya masih dalam proses evakuasi. Ketiganya merupakan korban banjir bandang yang menerjang Dukuh Gintung, Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (4/11/2021) itu menghanyutkan dua rumah, merusak satu rumah, menimbun satu mobil dan menghanyutkan lima sapi. Kerugian sementara ditafsir Rp 500 juta.
Petugas gabungan terus mencari dua warga yang diduga kuat tertimbun bangunan rumah yang diterjang banjir.
Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir Bandang Kota Batu, Menteri PUPR Minta Pemkot Relokasi Warga
"Ada satu korban selamat atas nama Bayi Agung warga Toyomerto, Desa Pesanggrahan. Diketahui ia merupakan perawat hewan ternak. Saat banjir dia hanyut dari Bulukerto dan berhasil diselamatkan di Dusun Beru, Desa Bumiaji," jelas Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
Baca juga: Tiga Rumah di Kota Batu Diterjang Banjir Bandang, Dua Warga Dilaporkan Hilang
Saat ini semua pihak tengah berkonsentrasi untuk mengevakuasi dua korban yang tertimbun bangunan rumah, yaitu Fery (30) dan putrinya bernama Kia (2).
Baca juga: Pengurusan Dokumen Kendaraan Terdampak Banjir Bandang di Kota Batu Dipermudah
"Semoga segera bisa dievakuasi dalam keadaan selamat karena sudah tertimbun bangunan roboh akibat banjir. Petugas gabungan kita juga mendatangkan alat berat," papar dia.
Menurut Punjul, akibat banjir bandang itu, 6 lokasi terdampak. Yang ada di Kecamatan Bumiaji antara lain Dusun Sambong, Desa Bulukerto. Lalu Dusun Beru Desa Bumiaji, Desa Sumber Brantas, Jalan Raya Selecta Desa Tulungrejo, Jembatan penghubung Kota Batu-Kabupaten Malang yaitu Jalan Raya Giripurno.
"Dari semua lokasi yang terdampak berada di Kecamatan Bumiaji. Penyebab banjir karena besarnya intensitas hujan yang mengguyur lalu banyak lahan penyangga di lereng-lereng gunung milik Perhutani yang beralih fungsi," tambahnya.
Baca juga: Klinik Kecantikan ini Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang Kota Batu
Punjul berharap, bencana ini menjadi pelajaran berharga sehingga tidak meremehkan alam. Terlebih Kota Batu memiliki letak geografis yang cukup miring.