Kota Batu - Pemerintah Kota Batu mengeluarkan rilis resmi terkait banjir bandang yang mendera Kecamatan Bumiaji dan sekitarnya pada Kamis (4/11/2021) lalu.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menerangkan, ada 7 korban meninggal akibat bencana banjir bandang. Tim petugas pun menghentikan pencarian karena seluruh korban sudah ditemukan.
"Untuk korban sudah ditemukan semua, memang kemarin ada perbedaan data karena situasi masih crowded, namun setelah ditelusuri oleh tim BPBD Kota Batu ternyata korban atas nama Fery dan Arif adalah orang yang sama dengan korban meninggal yang sudah ditemukan atas nama Adi Wibowo," jelasnya, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir Bandang Kota Batu, Menteri PUPR Minta Pemkot Relokasi Warga
Lanjut Dewanti, data korban meninggal di antaranya Wiji warga RT 6 RW 4, Dusun Sambong, Desa Bulukerto, lokasi diketemukan di Kali Sambong. Kedua, Sarip (suami Wiji) usia sekitar 60 tahun, lokasi diketemukan di Dusun Beru.
Ketiga, Adi Wibowo, warga Jalan Kartini, Kelurahan Ngaglik, lokasi hilang di Dusun Cangar, Desa Bulukerto ditemukan di Dam Durek. Empat, Wakri RT 51 RW 8 Dusun Sabrang Bendo, Desa Giripurno, ditemukan di Desa Tawangargo, Kabupaten Malang.
Lima, Mahendra Feri, Dukuh Sambong, Dusun Gintung, ditemukan di Dusun Beru. Enam, Alverta Shenazia Arvisa Vindra, Dukuh Sambong, Dusun Gintung ditemukan di Dusun Beru, Desa Bumiaji. Tujuh, Tokip warga RT 6 RW 4 Dusun Sambong, Desa Bulukerto, ditemukan di Dusun Sambong, Desa Bulukerto.
Saat ini, lanjut Dewanti, petugas gabungan tengah konsentrasi melakukan pembersihan material banjir bandang, pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas umum, kebutuhan darurat, logistik, obat-obatan, serta terpenting normalisasi sepanjang aliran sungai.
"Untuk sekarang kami melanjutkan pembersihan material banjir bandang, perbaikan kerusakan, susur sungai, dan membangun kembali rumah yang roboh atau rusak berat milik warga," jelasnya.
Baca juga: Pengurusan Dokumen Kendaraan Terdampak Banjir Bandang di Kota Batu Dipermudah
Normalisasi dilakukan agar akses jalan mudah dilalui, sungai yang terdampak harus dibersihkan sedimentasinya agar bila sewaktu-waktu intensitas hujan tinggi turun tidak sampai terjadi banjir bandang kembali.
"Normalisasi sangat penting, bila hujan turun air bisa mengalir langsung tidak tertahan dan malah membahayakan," ujarnya.
Lalu untuk kerusakan yang ditimbulkan tercatat ada 89 KK terdampak, 35 rumah rusak, 33 rumah terendam lumpur, 7 mobil dan 73 sepeda motor terbawa arus hingga rusak parah, hewan ternak sapi dan kambing berjumlah 107, dan 10 kandang warga hilang.
Baca juga: Klinik Kecantikan ini Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang Kota Batu
"Itu data terbaru yang berhasil kita kumpulkan dari beberapa desa terdampak seperti, Desa Sidomulya, Desa Bulukerto, Desa Sumberbrantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sumbergondo, dan Desa Giripurno," paparnya.
Demi memenuhi logisitik dan kebutuhan dasar warga, Dewanti berpesan supaya bisa memaksimalkan peran dapur umum serta melakukan pengecekan kesehatan masyarakat terdampak.