Lumajang - Tangis Satimah merebak saat mengetahui rumahnya di Dusun Renteng Bondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, ludes tertimbun abu vulkanik akibat erupsi Semeru, Sabtu lalu.
Sejak Semeru memuntahkan APG, ia dan keluarga segera meninggalkan rumah dan baru melihat kondisi terkini ditemani sejumlah relawan, Selasa (7/12/2021).
"Baru sekarang saya bisa melihat kondisi rumah saya, kemarin tidak diperbolehkan petugas," kata Satimah, histeris.
Baca juga: Prabowo Instruksikan Gerindra Jatim Bantu Korban Semeru, Sadad: Laksanakan
Satimah bersama suami Fadli Tahe, mencoba masuk ke dalam rumah yang nyaris rata dengan tanah. Fadli hanya menemukan dua foto keluarga yang terbingkai.
"Itu foto keluarga saya, kemarin saya belum bisa melihat ternyata seperti ini kondisinya," imbuhnya sedih.
Satimah bercerita bagaimana ganasnya APG yang menerjang desanya Sabtu sore. Menurutnya, saat kejadian, ia bersama suami berusaha menyelamatkan anaknya dan bergegas meninggalkan rumah ke lokasi pengungsian.
Baca juga: Bantuan dan Logistik Korban Erupsi Gunung Semeru Dikirim Malam Ini
"Waktu itu langsung naik motor menuju ke tempat pengungsian. Semua orang panik waktu itu," jelasnya.
Sepuluh menit setibanya di pos pengungsian, Satimah menerima kabar bila dusunnya sudah hancur tertimbun abu vulkanik.
"Saya tidak bisa membayangkan begitu sangat cepat lahar itu datang," tegasnya.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Semeru, Dusun Kajarkuning Tertimbun Material Vulkanik
Meski merasa terpuruk, Satimah bersyukur keluarganya bisa selamat.
"Banyak harta benda di dalam rumah termasuk uang milik saya juga ikut terkubur," pilunya.