Warga Podoroto Jombang Dirawat Usai Makan Nasi Kotak, Dinkes: Disebabkan Bakteri

Sabtu, 14 Mei 2022 13:21 WIB
Reporter :
Elok Aprianto
Petugas mengambil sampel di rumah penyelenggara yasinan di Dusun Garu. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Dinas Kesehatan Jombang melakukan pengecekan di rumah penyelenggara yasinan, pasca-puluhan warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang mengalami mual, muntah hingga diare usai menyantap nasi kotak dari acara tersebut.

Tim dari Dinkes Jombang juga mengambil sampel air, telur, dan beberapa benda lainnya untuk dilakukan uji laboratorium.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Jombang, Haryo Purwono mengatakan, dari data yang didapat sedikitnya ada 40 orang yang mengikuti acara yasin dan tahlil di rumah warga bernama Tutik.

Baca juga: Jumlah Korban Keracunan Nasi Kotak Hajatan di Trenggalek Capai 98 Orang

Baca juga:

"Ada sekitar 40 peserta, makanan tidak dimakan di sini tapi dimakan di rumah masing-masing," ungkap Haryo, Sabtu (14/5/2022).

Baru pada Kamis pagi tepatnya pukul 09.30 WIB, ada salah satu warga Dusun Garu mendatangi puskesmas dengan keluhan mual, muntah hingga diare. Pada pukul 14.00 WIB, pasien dirujuk ke RS Sakinah.

"Ada sekitar 35 orang yang rawat jalan, kemudian masih rawat inap ada 9, kondisinya baikan, kemudian yang 2 ada di RS Sakinah, dan 1 di RS Basuni, ini juga kondisinya baikan," tambahnya.

"Kita ambil air, telur mentah, ada muntahan dan moga-moga muntahan ini bisa kita periksa, kita juga ambil usap dubur, yang sekarang disimpan di Puskesmas Kesamben, termasuk air juga kita ambil," bebernya.

Baca juga: Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan, Warga Trenggalek Meninggal Dunia

Dari gejala yang muncul, lanjut Haryo, untuk sementara pihaknya menyimpulkan jika sakit yang diderita pasien disebabkan oleh bakteri.

\

"Bakteri ini ya, salmonella dan salmotokus, karena ini dilihat dari gejala muntah dan diare," tegasnya.

Dari gejala yang terlihat, Haryo menyebut jika kemungkinan memang mengarah ke keracunan makanan.

"Positif atau tidak itu mengarah ke keracunan ya, karena ada infeksi saluran pencernaan," ujarnya.

Baca juga: 24 Warga Desa Dukuh Magetan Jalani Perawatan, Diduga Keracunan Gegara Hidangan Syukuran

"Ya baru Selasa kita kirim, mungkin semingguan bisa diketahui hasilnya," pungkas Haryo.

Sementara itu, Eka Puji Astutik (46) penyelenggara acara yasinan rutinan mengaku prihatin dengan adanya peristiwa dugaan keracunan makanan tersebut.

Meski demikian Tutik, sapaanya, menyebut tidak ada keanehan saat memasak makanan untuk dijadikan sajian pada acara tersebut.

"Ya ndak ada keanehan, karena saya kan juga mencicipi. Itu telor beli di Mak Tun Kedungboto. Saya juga sempat mencicipi bali telor, kan saya yang masak," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jombang

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler