jatimnow.com - Sebanyak 163 Jamaah Calon Haji (JCH) kloter pertama embarkasi Surabaya, dinyatakan sebagai kategori kondisi kesehatan risiko tinggi (Risti).
Catatan koordinator pendamping medis kloter pertama, Dr Sandy Hendrayono, menyebutkan, 163 jamaah haji berisiko tinggi ini berkisar dalam usia 45 hingga 80 tahun. Penyakit yang diderita macam-macam, seperti hipertensi, diabet, pascastroke, obesitas, dan masih banyak lagi.
"Semua kategori itu kami ketahui setelah para jamaah menjalani proses dan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya," terang Sandy sesaat sebelum keberangkatan di Bandara Internasional Juanda, Selasa (17/7/2018).
Baca juga: Terserang Stroke, Kepulangan Satu Jemaah Haji Asal Blitar Tertunda
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, para jamaah berisiko ini diwajibkan memakai gelang penanda khusus. Hal ini dilakukan agar para pendamping bisa dengan mudah mengetahui dan memilah, untuk memperhatikan kondisi kesehatan para jamaah itu.
"Untuk yang berisiko kita kasih gelang oranye, gelang itu itu tetap dipakai dari berangkat sampai pulang nanti," ujar pegawai Dinas Kesehatan Situbondo ini.
Baca juga: 217 Jemaah Haji Kloter 30 Tiba di Probolinggo
Disamping itu, obat-obatan untuk para jamaah juga sudah disiapkan dari daerah masing-masing.
Sementara itu, di setiap satu kloter keberangkatan haji, terdapat lima petugas yang mendampingi yang terdiri dari, 1 kepala kloter, 1 pendamping ibadah, 1 dokter, dan 2 paramedis.
Baca juga: Sakit, Kepulangan Empat Jemaah Haji Asal Jawa Timur ini Tertunda
"Semua petugas ini diharapkan bisa memberikan pelayanan dan pendampingan pada semua jamaah, baik masalah kesehatan, kemanan, perlindungan maupun bimbingan," pungkasnya.
Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto