Jombang - Mulai 19 September hingga 6 hari ke depan, situs Mbah Blawu mulai diekskavasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jatim wilayah XI. Situs bersejarah itu berada di area pemakaman Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Pada ekskavasi hari kedua, tim arkeolog BPK Jatim wilayah XI menemukan struktur bangunan menyerupai dinding. Tinggi bangunan tersebut mencapai 1 meter.
Arkeolog BPK Jatim wilayah XI Pahadi menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, ada potensi peninggalan cagar budaya di makam Sentono atau Mbah Blawu.
Baca juga: Candi Sumur Gantung Mojokerto Konon Dibangun untuk Persembahan Bukti Cinta
"Untuk penamaan awal, kami sebut sebagai situs Blawu. Jadi kami belum bisa menjustice nama asli situs awal ini didirikan," ungkap Pahadi, Selasa (20/9/2022).
Berdasarkan penelitian awal, memang di lokasi situs terdapat bata berukuran besar membentuk sebuah struktur.
"Dipermukaan sudah dijumpai beberapa tatanan bata yang tebalnya luar biasa. Lebih tebal daripada temuan situs yang ada di Kabupaten Mojokerto, jika kami perbandingankan," terang Pahadi.
Setelah itu, tim peneliti BPK Jatim wilayah XI melakukan ekskavasi di situs Mbah Blawu untuk mengetahui bentuk pola struktur di lokasi. Dikarenakan adanya sejumlah tumpukan limbah B3, maka tim hanya dapat melakukan ekskavasi di area yang tidak ada tumpukan limbah.
"Kami ambil di sisi Selatan. Potensinya kami menemukan struktur yang membentuk pola dinding," kata Pahadi .
Meski demikian, Pahadi belum bisa memastikan temuan struktur tersebut merupakan bangunan dinding candi.
Baca juga: Hari ke-11 Ekskavasi Situs Mbah Blawu, Arkeolog Temukan Fragmen Batu Andesit
"Apakah ini dinding terluar dari situs Candi Mbah Blawu, kami masih belum bisa memastikan. Karena posisinya dinding ini luar dan dalam sama-sama menunjukkan kulit," ucapnya.
"Jadi kamo belum bisa memastikan ini struktur kaki candi atau atau pondasi dari candinya. Bisa saja ini adalah pembagian bilik. Kami masih terus mengejar karena masih dua hari juga," sambung Pahadi.
Pahadi menambahkan, tim menemukan struktur tangga candi di sisi Timur.
"Kami menemukan penampil atau susunan bata yang mengarah ke luar. Jadi ada bentuk tonjolan keluar yang kami asumsikan sementara ini adalah tangga masuk ke dalam candi," paparnya.
Baca juga: Peneliti Temukan Tengkorak Kepala Manusia di Situs Mbah Blawu
Jika berkaca pada temuan bangunan situs terdekat, yakni situs Pandegong di Mojowarno, kemungkinan ini bentuknya sama.
"Tinggal kami coba buka lagi. Apakah nanti memang bentuknya sama seperti situs yang sudah dibuka, yaitu situs Pandegong, atau memang berbeda lagi. Tapi yang jelas di sisi timur sudah ada penampakan struktur yang membentuk pola seperti tangga yang masuk ke arah candi," bebernya.
Sedangkan untuk dasar struktur yang ditemukan, tim arkeolog belum bisa memastikan apakah merupakan pondasi candi.
"Kami masih lakukan pendalaman. Tapi umumnya ini merupakan pondasi untuk kakinya candi. Karena permukaan tanah pada saat pembuatan candi sudah kami temukan. Ini dibuktikan dengan adanya anomali bukaan susunan bata keluar. Kemudian juga ditemukan serbuk atau tatal dari bata yang mungkin ini merupakan tatahan ataupun dia perapihan bata sebelum disusun," pungkasnya.