Jatimnow.com - Sejumlah siswa dari sekolah luar biasa (SLB) Putra Harapan Bojonegoro unjuk kemampuan dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022 yang jatuh pada 3 Desember.
Kegiatan yang dilangsungkan anak-anak istimewa ini dibarengkan dengan car free day (CFD) di alun-alun Bojonegoro, Minggu (3/12/2022) pagi.
Acara makin meriah ketika sejumlah siswa istimewa itu menampilkan kebolehannya di bidang tarik suara, seni tari, pantomim hingga fesionshow. Pelajar istimewa ini begitu semangat dangan wajah seringah untuk menampilkan kemampuan terbaiknya.
Baca juga: Briptu Luhur Ainul Fikri, Ajari Anak-anak Tunanetra di Ponorogo Main Gamelan Reog
"Acara ini adalah agenda tahunan yang biasa dilaksanakan dalam rangka peringatan hari disabilitas nasional, selama pandemi kemarin sempat vakum dua tahun, dan tahun ini kembali dilakukan," kata Kepala sekolah SLB Putra Harapan Febrina Dyah Artanti.
Ia menambahkan jika peringatan HDI 2022 ini mengusung tema 'Solusi Transformatif untuk Pembangunan Inklusif: Peran Inovasi dan Mendorong Dunia yang Dapat Diakses Adil'.
Sebelum kegiatan ini dilangsungkan, terlebih dahulu dilaksanakan jalan sehat dan senam bersama.
Baca juga: Dugaan Remaja Disabilitas di Mojokerto Dibuang Hanya Rekayasa, Ini Alasannya
Selain memperingati hari disabilitas, lanjut Febriana, kegiatan ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada masyarakat Bojonegoro bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus mampu berprestasi seperti anak pada umumnya.
Ia juga mengungkapkan siswa SLB Putra Harapan juga mampu berprestasi. Ia menyebut salah satu siswanya, bernama Siha.
Siha merupakan siswa tunanetra yang mampu juara 3 lomba catur kategori umum pada kejuaraan Bupati Cup 2022. Selain itu, Siha juga piawai memaikan keyboard.
"Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Bojonegoro bahwa anak dengan berkebutuhan khusus memiliki kelebihan, memilik sesuatu yang spesial, dan mampu untuk mandiri tanpa diskriminasi," pangkasnya.
Baca juga: Dugaan Pembuangan Remaja Disabilitas di Mojokerto Mulai Diusut Polisi
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat sehingga tidak ada lagi diskriminasi terhadap anak dengan kebutuhan khusus.
Sekadar diketahui pada kegiatan ini dihadiri seluruh komite sekolah SLB Putra Harapan, guru, dan 135 siswa yang didampingi wali murid.