jatimnow.com - Setelah sempat ditanami pohon pisang oleh warga sebagai bentuk protes, Jalan Nanas ke Lingkungan Lumpangbolong, Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang rusak sejak November 2022, kini mulus.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan yang meninjau hasil perbaikan jalan meminta warga untuk bersama-sama merawat jalan sudah dibenahi, dengan cara menjaga kebersihan dan tidak membuang air sisa pemakaian ke jalan.
"Sekarang kan musim hujan, kalau gorong-gorong tersumbat dan air menggenangi jalan. Saya menghimbau warga untuk gotong royong melakukan pembersihan. Aspal kan kelemahannya di air, mari kita jaga bersama-sama," jelas Sudiono, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Tanggapi Protes Warga Senden, Pemkab Trenggalek Siapkan Dana Rp1 M
Sudino menceritakan, memang Jalan Nanas sebelumnya dibangun terakhir pada Tahun 2016. Saat akan direncanakan pembangunan, pandemi Covid-19 mewabah dan program pembangunan mandek. Sebab, anggaran difokuskan penanganan pandemi. Akibatnya banyak akses jalan rusak tidak tersentuh pembangunan.
Dia juga memaklumi aksi protes warga dengan menanami pohon pisang di jalan tersebut.
"Alhamdulillah saat ini sudah dibangun. Sekarang orang lewat antar jemput sekolah sudah tidak terkendala jalan rusak. Saya memaklumi protes warga dan saya terima kasih diundang di acara syukuran jalan," tukasnya.
Baca juga: Warga Trenggalek Protes Jalan Rusak: Selamat Datang di Wisata Jeglongan Sewu
Sementara, Ponadi warga setempat yang sebelumnya ikut melakukan aksi tanam pohon di jalan rusak bersyukur karena jalan yang sebelumnya penuh lubang, kini sudah dibenahi.
"Kalau gini ya alhamdulillah. Ini kan jalan akses pendidikan dan banyak warga lewat sini. Sebelumnya bayak yang jatuh akibat banyaknya lubang jalan," tutur Ponadi.
Baca juga: Proyek Desa Mrawan Diduga Asal-asalan, DPRD Jember Sebut Penghianatan
Diberitakan sebelumnya, aksi tanam pohon pisang di jalan rusak itu dilakukan warga Lingkungan Lumpangbolong, Kelurahan Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jumat (25/11/2022).
Protes warga itu dilakukan karena jalan kabupaten penghubung antar kelurahan dan akses ke lokasi pendidikan itu belum segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan.