jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menggelar Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kolabik). Kompetisi internal ini untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat.
Sebanyak 54 Unit penyelenggara pelayanan publik milik Pemkot Pasuruan saling adu inovasi program terbaik untuk menjadi pemenang dalam kompetisi tersebut.
Kompetisi yang berlangsung sejak November 2022 itu telah menghadirkan tiga pemenang terbaik, setelah melawati serangkaian seleksi presentasi dan kunjungan lapangan.
Baca juga: Mas Adi Minta Pegawai Pemkot Pasuruan Berkomitmen Wujudkan Reformasi Birokrasi
Ketiga nominasi inovasi terbaik tersebut meliputi Bandeng Kelak Seribu Restoran (Banser) milik Dinas Perikanan, Program Buih Jadi Permadani yang berisi layanan Ibu Hamil Jalani Persalinan Aman Dapat Foto Bayi dan Dokumen Kependudukan Akta Kelahiran, KK dan KIA milik UPT Puskesmas Karangketug.
Sedangkan inovasi program terbaik ketiga adalah Jalan Berdua, akronim dari Kerjasama Pelayanan Penerbitan KK dan KTP-el dengan KUA, milik Dispendukcapil.
Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan Kolabik. Menurutnya, era sekarang ini pelayanan publik dituntut menciptakan terobosan baru, yang mampu menyederhanakan dan memepermudah akses masyarakat terhadap sebuah layanan.
"Saya mengamati dan melihat langsung inovasi yang ditampilkan Puskesmas, sekolah, maupun OPD. Dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa inovasi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan tiap unit," kata Wawali.
Baca juga: Serunya Kalimas Night Spectaculer dalam Bakalan Bernostalgia Kota Pasuruan
Wawali Mas Adi menambahkan jika inovasi yang baik adalah inovasi yang memiliki dampak. Dampak yang dimaksud adalah bagaimana melalui inovasi membuat pelayanan menjadi semakin mudah, cepat, dan murah.
"Inovasi bukan hanya asal beda. Inovasi harus punya nilai dan manfaat lebih. Kalau hanya chasing-nya saja, maka tidak akan ada dampak apapun," lanjutnya.
Adi juga menyampaikan pesan kepada seluruh unit penyelenggara pelayanan publik untuk tidak berhenti melakukan inovasi. Ia berharap agar inovasi yang telah disusun tetap dilanjutkan secara berkesinambungan.
"Jangan karena lomba sudah selesai, dapat piala, kemudian dipajang. Ini harus ditindaklanjuti. Anda harus memahami bahwa inovasi bukan berorientasi bisnis, namun pada pelayanan masyarakat. Harus terus diukur manfaat dari inovasi yang kita lakukan," tegasnya.
Baca juga: Operasi Pasar Beras Murah di Kota Pasuruan Diserbu Warga
Lebih lanjut, tolok ukur tingkat manfaat dari inovasi menjadi penting pada saat dilakukan, karena inovasi sangatlah dinamis.
"Jika hari ini program A dikatakan sebagai sebuah inovasi, belum tentu dalam 2-3 tahun ke depan masih relevan dengan kebutuhan masyarakat," terangnya.
Terakhir, Mas Adi berpesan kepada selurub perangkat daerah agar dalam menciptakan sebuah inovasi beroriantasi pada tujuan bersama menuju Pasuruan Kota Madinah.