jatimnow.com - Perang harga antar penginapan dan kepedulian terhadap produk lokal menjadi salah poin utama yang disampaikan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu kepada pemerintah daerah setempat.
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi berharap, perhatian pemerintah serta adanya regulasi bisa menjaga iklim pariwisata agar tidak ada perang harga, karena banyak penginapan murah.
"Sebab bila dibiarkan akan jadi permasalahan. Apalagi banyak penginapan yang tidak membayar pajak bangunan serta mengenai perizinan usaha," terang Sujud, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Dihantui 9 Ancaman Bencana, BPBD Lamongan Susun Regulasi Penanganan Pasca Bencana
PHRI Kota Batu juga mendorong serapan atau pemasaran produk lokal agar masuk ke resto atau hotel. Karena bila itu diprioritaskan dan ada regulasinya, maka bisa mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi.
Baca juga: Jaga Ekosistem Laut, MKP Kenalkan Kuota Sistem Kontrak Penangkapan Ikan Terukur
"Itu keinginan kami. Tapi ada syarat utama, yaitu para pelaku UMKM bisa memastikan agar yang dijual memiliki kualitas bersaing," tambah Direktur PT Selecta tersebut.
Sementara Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, Dinas Pariwisata dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) melakukan pendataan mana penginapan yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan. Begitu juga yang tidak membayar pajak bangunan.
Baca juga: Kota Batu Didorong Punya Regulasi untuk Kontraktor Lokal
"Nah, itu harus ada tindakan tegas. Kalau produk lokal, Diskoperindag bisa mewadahi atau menjadi jembatan agar produk yang telah memenuhi syarat bisa terpampang di hotel-hotel. Sehingga dampak pariwisata dirasakan semua masyarakat Kota Batu," tegas Aries.