jatimnow.com - Puluhan warga Dusun Mojokopek Barat dan Dusun Bawe, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, mendatangi PT Mitra Alam Segar (PT. MAS) yang memproduksi minuman kemasan, Kamis (23/2/2023) pukul 10.13 WIB.
M Lukman, perwakilan warga Mojokopek Barat yang permukimannya bersebelahan dengan PT Mitra Alam Segar, mengatakan warga selama ini dirugikan dengan aktifitas perusahaan tersebut dan membawa beberapa poin tuntutan.
"Dampak yang paling terasa, sudah 12 tahun ini kita kekeringan air sumur. Sumur yang manual digali itu. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih selama ini, warga swadaya sendiri, dengan biaya sendiri bikin sumur bor. Saat itu ngebor habis 4 pipa ukuran 6 meter. Sekarang ini warga bikin sumur bor lagi habis 6 pipa, karena yang lama airnya sudah berwarna cokelat," jelas M Lukman.
Baca juga: Ratusan Massa Demo KPU dan Bawaslu Jember, Indikasi Kecurangan di 31 Kecamatan
Selain keluhan sumur yang mengering dan tidak ada kompensasi sambungan pipa PDAM, warga juga mengeluh kebisingan dari mesin produksi PT MAS.
"Selain bising, aktifitas bongkar muat kendaraan besar itu getarannya sampai rumah warga. Kalau rumah warga ambruk yang tanggung jawab siapa?" ucapnya.
Baca juga: Nelayan Bangkalan Tuntut Ganti Rugi Petronas karena Hasil Tangkapan Berkurang
Di satu sisi bau busuk yang disebut warga berasal dari PT MAS juga sangat mengganggu dan berdampak pada pernafasan.
"Bau busuk itu yang sering terjadi hari sabtu dan minggu. Baunya seperti bahan kimia, dugaan kami kayak sejenis HCL," lanjutnya.
Lukman juga mempertanyakan terkait pintu masuk perusahaan yang melewati jalan kampung genengan Dusun Mojokopek Barat yang dilakukan tanpa adanya sosialisasi ke warga.
Baca juga: Buruh PDP Kahyangan Jember Minta Direksi Dicopot, Dinilai Cuma Numpang Makan
Mendapati tuntutan warga yang diorasikan dalam unjuk rasa itu, jatimnow pun mencoba mengkonfirmasi manejemen PT Mitra Alam Segar. Namun upaya konfirmasi itu tidak berhasil.
"Manajemen di Surabaya semua," tandas Satpam penjaga gerbang PT MAS, Andriyan.