jatimnow.com - Kota Malang diprediksi memiliki potensi kerawanan bencana hidrometeorologi pada tahun 2024 ini lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno berdasarkan informasi dari BMKG. Kerawanan bencana hidrometeorologi di Kota Malang diprediksi terjadi pada bulan Januari sampai Februari.
"Kewaspadaan bencana ini (hidrometeorologi) perlu ditingkatkan. Langkah mitigasi dan melaporkan potensi kerawanan, perlu dilakukan supaya segera dicari solusinya," kata Prayitno pada Minggu (21/1/2024).
Baca juga: Pjs Bupati Jember Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Kota Malang berencana menambah 11 alat early warning system (EWS) atau peringatan dini bencana banjir.
Baca juga: Warga Jatim Waspadai Bencana Hidrometeorologi Sepekan Kedepan
Hal ini juga sebagai langkah mitigasi bencana hidrometeorologi yang diprediksi kejadiannya pada tahun 2024 lebih tinggi dari sebelumnya.
Prayitno menyampaikan, bahwa saat ini di wilayah Kota Malang telah memiliki sejumlah 13 EWS di lokasi rawan banjir. Sedangkan, rencana penambahan alat EWS pada tahun ini merupakan usulan dari masyarakat melalui musrenbang.
Baca juga: Potensi Longsor Tinggi, PVMBG dan BPBD Ponorogo Pasang LEWS
Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan anggaran untuk pengadaannya.
"Nanti 11 alat EWS akan dipasang di beberapa lokasi rawan banjir. Pemasangan tentunya melihat pertimbangan kajian dan usulan masyarakat," katanya.