jatimnow.com - Pemkab Bojonegoro memastikan harga kebutuhan pokok dan stok tetap terjangkau serta mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri 2024.
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto bersama Forkopimda, Sekretaris Daerah, Bulog, dan beberapa OPD terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah ritel penjual kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro, hingga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan juga ke Pasar Sumber Rezeki Desa Kapas, pada Jumat (5/4/2024).
Dalam sidak ini, Pj Bupati Bojonegoro bersama rombongan mengawalinya dengan mengunjungi Toko Tekan Inflasi Bojonegoro (Tokenbro) di Pasar Kota Lama. Toko ini milik pemerintah di bawah naungan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Dindagkop UM) Kabupaten Bojonegoro.
Baca juga: DPRD Bangkalan Minta Pemkab Amankan Pasokan Sembako, Antisipasi Kenaikan Harga
Pj Bupati Adriyanto menjelaskan, dengan adanya Tokenbro diharapkan inflasi di Kabupaten Bojonegoro bisa terkendali dan ketersediaan bahan pokok terjaga.
“Toko ini menjual produk Bulog, yaitu beras serta beberapa produk lain, seperti gula pasir dan minyak goreng dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat,” ujar Adriyanto.
Lebih lanjut, Adriyanto menyebutkan bahwa dari sisi ketersediaan beras dipastikan akan tercukupi selama bulan Ramadan.
Baca juga: Pemkot Malang Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran, Berikut Jadwalnya
Pemkab Bojonegoro bersama Bulog Bojonegoro terus melakukan pemantauan terhadap produk yang sekiranya perlu diwaspadai, terutama kelangkaan kebutuhan pokok menghadapi lebaran.
“Untuk masyarakat diimbau untuk membeli tabung gas di pangkalan agar mendapatkan harga sesuai HET, yakni Rp16.500 untuk tabung gas isi 3 kilogram,” terang Adriyanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Helmy Elizabeth menyampaikan, bahwa hasil sidak hari ini dari 2 pasar, harga bahan pokok hampir sama.
Baca juga: Pemkab Lamongan Gencarkan Pasar Murah Jelang Lebaran
Harga cabai keriting dan cabai rawit merah Rp25.000 per kilogram, telur stabil antara Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram, tomat yang harganya masih mahal mencapai Rp30.000 per kilogram.
“Untuk itu, Pemkab Bojonegoro terus melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM). Dalam minggu ini, ada tiga kali GPM. Selain itu, Disdagkop UM juga menggelar pasar murah. Masyarakar diharap merealisasikan instruksi Bapak Pj Bupati agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman seperti cabai dan tomat,” pungkasnya.