jatimnow.com - Selain terkait dugaan tindak asusila terhadap santriwati, Sekretaris Desa Pagerwojo Buduran Sidoarjo menyampaikan ada beberapa hal lain yang memicu aksi warga hingga memasang sejumlah poster dan banner di sepanjang wilayah Pondok Pesantren Mahdiy.
Sekretaris Desa Pagerwojo Nanang Sholikhudin memberikan penjelasan mengenai peristiwa ini, bahwa aksi demo dengan memasang poster dan spanduk ini dipicu oleh beberapa hal.
"Poster dan spanduk dipasang kemarin sore oleh warga RT 20, 24 dan 25 terkait soal stren kali yang dimanfaatkan untuk parkir mobil, kemudian pengeras suara yang keras sekali dan masyarakat terganggu tidak pada jam tertentu, namun di jam-jam orang orang istirahat, juga dugaan asusila kepada santriwati yang bukan warga sini," ucap Sekretaris Desa Pagerwojo Nanang Sholikhudin, Jumat (21/6/2024).
Baca juga: Kuasa Hukum Santri Korban Asusila Minta Ponpes Pagerwojo Sidoarjo Ditutup
Ia mengatakan, warga menuntut pihak perangkat desa dan pihak berwajib untuk segera menyelesaikan permasalahan yang telah lama dikeluhkan warga.
Baca juga: Pengasuh Ponpes Pagerwojo Tersangka Dugaan Pencabulan Dijebloskan Penjara
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dikonfirmasi, menyatakan laporan dugaan tindak asusila tersebut memang telah diterima.
"Laporannya sudah masuk. Saat ini sedang masuk tahap penyidikan," pungkasnya.
Baca juga: Pengasuh Ponpes Pagerwojo Sidoarjo Ditetapkan Tersangka, Warga Batal Demo
Sebelumnya, diduga lakukan tindak asusila ke santriwati, Pondok Pesantren (Ponpes) Mahdiy di wilayah Pagerwojo Buduran Sidoarjo didemo warga.
Terkait dugaan asusila tersebut, Pengasuh Ponpes Mahdiy, KH. Buya Hidayatullah Fuad Basyaiban mengaku tidak mengetahui dan akan mempelajari dalang aksi demo warga yang melemparkan tuduhan tersebut.