jatimnow.com - Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif di Jember diikuti 4.001 mahasiswa. Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan ini terbesar sedunia.
Pemerintah Kabupaten Jember sengaja bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jember untuk mengolaborasikan KKN ke seluruh desa.
"Saya sebagai Bupati Jember tiga kali melaksanakan KKN Kolaboratif. Ini adalah terbesar di dunia, pasti terbesar di dunia. Belum ada yang mengumpulkan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi untuk melakukan KKN kolaboratif," katanya, Senin (22/7/2024).
Baca juga: Pjs Bupati Jember Sambut Wakil Kedubes Amerika dan Eropa Peserta Fam Trip
Untuk tahun 2024 ini jumlahnya melebihi dari tahun 2022 dan 2023, sekitar 2000-3000an.
Bupati menyebut, KKN Kolaboratif adalah KKN bersama-sama, yang mana mahasiswa sudah diajak melakukan kolaborasi serta diajak sinergi antar mahasiswa.
"Ini adalah bagian penguatan negeri kita, tidak ada ego sentral dari perguruan tinggi. Yang ada ini saudara kita semua, yang harus dipikirkan bersama-sama," ungkapnya.
"Kami bangga dengan kalian semua, meskipun hari ini yang hadir disini untuk memenuhi satu regulasi sebagai mahasiswa KKN," sambungnya.
Namun lebih dari itu, Hendy menegaskan, mahasiswa kali ini sudah melakukan kolaboratif untuk membantu saudara atau semua warga di Kabupaten Jember.
Dengan melakukan treatment terhadap anak yang tidak sekolah, treatment terhadap stunting. Setelah target dipenuhi, bagaimana caranya untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Dengan cara KKN kolaboratif, penyelesaian, bagaimana menciptakan ketahanan pangan, yang bertujuan hilangnya ATS (Anak Tidak Sekolah) dan menurunnya angka stunting di kabupaten Jember," tegasnya.
Baca juga: Pjs Bupati Jember Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi
Adanya KKN Kolaboratif ini memiliki kedahsyatan luar biasa. Disitu juga ada ketahanan pangan, dan juga bisa menyelesaikan problem UMKM, tempat wisata, kegiatan sosial dan yang lainnya.
"Di situlah letak shodaqoh jariyah peserta KKN semuanya. Disamping menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa, didalamnya ada suatu keiklasan hati menolong sesama," tuturnya.
"Itu diciptakan oleh Kabupaten Jember, lewat teman-teman Rektor, Direktur, Ketua, untuk mengumpulkan mahasiswa, melakukan kerja sosial, pengabdian kepada masyarakat," ujar Bupati.
Maka dari itu, Bupati berharap setelah KKN kolaboratif ini selesai mahasiswa mempunyai oleh-oleh atau bekal yang istimewa. Jadi tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, mahasiswa juga dapat manfaat sendiri.
"Mahasiswa bisa berkenalan antara yang satu dengan yang lain. Ajak Perguruan tinggi yang lain bekerjasama, jadikan saudara mereka semua. Di lapangan mahasiswa menemukan sesuatu yang bisa untuk mengembangkan diri," paparnya.
Baca juga: Jember Raih Predikat Informatif 2 Tahun Berturut-turut
Menjadi enterpreneur, kata Hendy, bisa dimulai dari sekarang dan tidak usah menunggu lama-lama. Pemkab Jember akan membantu, apabila memiliki perusahaan, akan gratis semua untuk membuat perusahaan.
"Tidak perlu lulus dulu, ada obyek di lapangan. Silahkan dikembangkan, wisata, UMKM semua ada. Sampaikan ke kami, bila ditemukan warga atau ada kebijakan pemkab jember yang kurang tepat," pintanya.
Dengan KKN Kolaboratif ini, diharapkan juga mahasiswa memanfaatkan betul kesempatan ini. Jangan bosan untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain.
"Teruslah melangkah maju dan tidak perlu menoleh ke belakang. Jika ada keiklasan, maka didepan kebahagiaan dan kesejahteraan dunia akhirat akan didapatkan," pesannya.