jatimnow.com - Banyaknya warga yang ingin keluar atau masuk lokasi bencana tsunami, Palu, Sulawesi Tengah, melalui jalur udara membuat Bandara Hasanuddin, Makassar menjadi super sibuk.
Hal itu, membuat sebagian relawan yang dikirim ke Palu terhambat. Termasuk salah satu relawan asal Ponorogo, Parbo Hadi.
"Iya kami tertahan. Kemarin dari Surabaya ke Makassar bisa via udara. Sekarang dari Makassar ke Palu harus lewat darat," terang Parbo Hadi kepada jatimnow.com melalui sambungan telepon, Selasa (2/10/2018).
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
Ia menjelaskan, kondisi bandara Makassar memang banyak orang. Menurutnya, kebanyakan mereka ingin pergi ke Palu untuk mencari keluarga. Sebaliknya juga begitu, banyak yang ingin keluar dari Palu.
Baca juga: Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban
Ia mengaku, sampai pukul 08.45 wib sudah sampai Mamuju Sulawesi Barat. "Masih 22 jam lagi. Besok mungkin baru sampai," urainya.
Menurutnya, ia berani berangkat karena memang diminta oleh Pemprov Jawa Timur. Bagaimana tidak, dirinya adalah relawan eks Tsunami Aceh 2004 silam.
Baca juga: Potensi Gempa Susulan, BMKG Tuban Imbau Warga Jauhi Bangunan Gedung
"Semoga pengalaman saya 2004 silam cukup membantu. Saya minta doanya ya untuk semuanya. Semoga saya selamat menjalankan misi ini," pungkasnya.